Bahas Upaya Perdamaian di Semenanjung Korea, Kedubes Korsel Gelar Forum Diskusi Roundtable

Senin, 22 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia menggelar forum diskusi atau roundtable bertajuk “Navigating through Uncertainties: Restoring Peace and Stability on the Korean Peninsula” secara hybrid.


DARA – Diskusi itu diselenggarakan bersama dengan Habibie Center dan dihadiri para akademisi, korps diplomatik, dan lembaga riset, Senin (22/11/2021).

Sebanyak kurang lebih 50 orang yang hadir secara langsung dan 150 orang yang hadir secara virtual.

Forum diskusi ini secara khusus dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Utara Berlian Napitupulu; Direktur Jenderal Korean Peninsula Peace Regime Bureau, Kementerian Luar Negeri Republik Korea Rim Kap-soo; dan Dr Lee Sang-sin dari Korea Institute for National Unification.

Para panelis tersebut berdiskusi tentang isu Semenanjung Korea antara lain perkembangan hubungan Korsel dan Korut, proses perdamaian Semenanjung Korea, upaya kontribusi Indonesia dan ASEAN untuk perwujudan perdamaian di Semenanjung Korea, serta upaya unifikasi Semenanjung Korea.

Seperti dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (22/11/2021), Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung dalam pidato pembukaannya menjelaskan berbagai upaya Pemerintah Korea Selatan untuk mewujudkan Proses Perdamaian Semenanjung Korea dan capaian yang diraih selama ini.

Menurut Duta Besar Park, guna menjaga perdamaian dan stabilitas di dunia termasuk Asia, tidak hanya untuk Semenanjung Korea, sangatlah penting untuk melakukan upaya secara kolektif. Selain itu, Duta Besar Park juga mendorong langkah-langkah yang konstruktif dari Indonesia dan ASEAN, sehingga dapat terus memberikan kontribusi dalam mewujudkan perdamaian abadi dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Prof Dewi Fortuna Anwar selaku Ketua Dewan Pengurus Habibie Center menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Korea Selatan yang terus mengupayakan pembukaan kembali Proses Perdamaian Semenanjung Korea.

Prof Dewi Fortuna memiliki harapan agar momentum baru untuk mengeratkan hubungan Korsel dan Korut dapat terbentuk sebagai hasil upaya tersebut.

Direktur Jendral Korean Peninsula Peace Regime Bureau, Kementerian Luar Negeri Republik Korea Rim Kap-soo memaparkan latar belakang munculnya usulan Proses Perdamaian Semenanjung Korea serta salah satu bentuk upaya yang sedang dilakukan, yakni End-of-War Declaration.

Selain itu, Rim mengangkat topik pembahasan lain seperti perkembangan terkait hubungan Korsel dan Korut dan sikap dasar yang dipertahankan oleh Pemerintah Korea Selatan. Dalam paparannya, Rim telah mengajak Indonesia dan ASEAN agar terus memberikan dukungan untuk proses perdamaian di Semenajung Korea dan melakukan kerja sama yang intensif dengan Korea Selatan.

Menanggapi penyampaian Rim tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Utara Berlian Napitupulu berkomitmen akan terus memberikan dukungan untuk Proses Perdamaian di Semenanjung Korea.

Duta Besar Berlian juga menyatakan harapannya agar Indonesia dapat berperan sebagai perantara yang baik dalam isu perdamaian Semenanjung Korea karena Indonesia memiliki hubungan persahabatan baik dengan Korsel dan Korut.

Dr Lee Sang-sin, seorang pakar isu Semenanjung Korea di Korea Institute for National Unification, menunjukkan hasil survei terkait aspirasi masyarakat Korea Selatan yang menginginkan ‘hidup damai’ dengan Korut.

Dalam survei tersebut, responden ditanya pendapat tentang unifikasi Semenanjung Korea, pentingnya aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat, dan End-of-War Declaration.

Diskusi mengenai Proses Perdamaian Semenanjung Korea tahun ini telah menjadi ajang untuk menyadari kembali pentingnya solidaritas dan kerja sama yang baik, tidak hanya di tingkat kawasan, melainkan juga di tingkat
internasional, guna mengimplementasikan langkah-langkah Proses Perdamaian di Semenanjung Korea.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Hentikan Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor
Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya
Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Maret 2025 - 10:16 WIB

Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya

Minggu, 2 Maret 2025 - 09:53 WIB

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB