Balita 2 Tahun Diduga Meninggal Usai Imunisasi MR

Senin, 21 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut berbincang dengan keluarga Ayudia Zahrani (2), balita yang diduga meninggal setelah imunisasi. Foto: dara.co.id/Beni

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut berbincang dengan keluarga Ayudia Zahrani (2), balita yang diduga meninggal setelah imunisasi. Foto: dara.co.id/Beni

Anak balita itu jadi lemas, cepat ngantuk, dan gampang haus, setelah mendapat imunisasi MR. Dokter bilang, anak usia dua taun itu dehidrasi. Selang beberapa hari meninggal dunia. Pihak dinas kesehatan kini sedang menginvestigasi penyebab meninggalnya anak tersebut.

 

 

DARA | GARUT – Kesedihan masih dirasakan Sugiatmi (37) dan Suwandi (40) atas kematian anak bungsunya, Ayudia Zahrani (2). Ayudia meninggal pada Minggu (20/10/2019) diduga setelah menjalani imunisasi Measles and Rubela (MR).

Sugiatmi menyebut, anak keempatnya itu pada Selasa (15/10/2019) mengikuti imunisasi MR di Puskesmas Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sejak bayi, Sugiatmi memang rutin membawa anaknya imunisasi di Puskesmas.

“Kemarin itu imunisasi terakhir. Saya juga enggak menuduh anak saya meninggal karena imunisasi. Saya sama suami hanya ingin tahu penyebab kematiannya,” ujar Sugiatmi, warga Kampung Ciawitali, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (21/10/2019).

Setelah imunisasi, Sugiatmi menyebut anaknya sehat. Tak ada tanda-tanda sakit kepada Ayudia.

Namun tubuh Ayudia mulai lemas pada hari Jumat atau tiga hari setelah imunisasi. “Jadi gampang ngantukan anaknya. Terus minta minum terus. Sabtu siang mulai demam terus saya kasih obat,” katanya.

Ayudia mengembuskan nafas terakhir pada Minggu (20/10/2019) pukul 08.00 WIB setelah sempat dirawat di klinik. Dokter klinik menyebut, Ayudia mengalami dehidrasi.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Garut, Asep Surahman, menyebut akan menginvestigasi kematian Ayudia. Pihaknya tengah mengumpulkan data sejak Ayudia diimunisasi hingga meninggal dunia.

“Nanti ada kelompok kerja yang akan menginvestigasinya. Saya hanya kumpulkan data saja,” ujar Asep seusai menyambangi rumah Ayudia.

Ia menambahkan, penyebab kematian Ayudia terkait imunisasi atau tidak akan diselidiki. Selain diinvestigasi oleh pihak kabupaten, Dinkes Provinsi Jawa Barat juga akan membantu penyelidikan.***

Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi
Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis
Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi
Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek
BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah
Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Dinilai Peduli Lingkungan, Sejumlah Perusahaan di Jabar Terima Sertifikat Biru
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:40 WIB

Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:23 WIB

Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:24 WIB

Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:30 WIB

Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB