Para pengamen jalanan harus diberi ruang untuk mencari sesuap nasi, ketimbang selalu berurusan dengan Satpol PP.
DARA | Khususnya di kota maupun di Kabupaten Cirebon, butuh ruang berekspresi untuk para seniman jalanan yang setiap harinya harus mengais rezeki di jalan terutama di lampu merah.
Para seniman jalanan memang sadar ketika ada aturan yang melarang mengamen di lampu merah, pengamen jalanan kerap sekali kucing-kucingan dengan Sat Pol PP.
Demikian disampaikan Bambang Mujiarto ST, anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan saat bertemu dengan komunitas seniman angklung Kabupaten Cirebon, kemarin.
Menurutnya, selain sebagai pelestari kesenian, seniman angklung juga merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Cirebon yang juga harus dibantu dan difasilitasi ruang lingkup berekspresinya, khususnya supporting untuk mendukung perekonomian para seniman.
“Secara aturan memang tidak diperbolehkan untuk ngamen atau sejenisnya dilampu merah, tapi tentu harus ada solusi seperti apa pengaturannya, sehingga teman-teman senimam jalanan ini punya ruang berkreasi yang bisa menopang perekonomian keluarga,” ujarnya.
Ditambahkan Bambang, jumlah komunitas seni atau seniman jalanan sangat banyak. Harus didukung oleh otoritas pemerintah daerah agar ada win win solution yang berpihak pada solusi terbaik bagi semua pihak.
“Daerah juga tidak menjadi kumuh dan rawan gangguan lalu lintas, disatu sisi para seniman juga bisa mendapatkan ruang berekspresi tanpa harus kucing-kucingan dengan Satpol PP,” katanya.
Bambang pun menyarankan agar Pemkab Cirebon melalui dinas terkait baik Disbudpar atau Satpol PP agar bisa mensinkronkan potensi ini menjadi sebuah daya tarik pengembangan pariwisata di Kabupaten Cirebon.
“Kolaborasi seniman jalanan dan tempat pariwisata bisa sejalan beriringan, seperti kawasan trusmi bisa menggandeng seniman angklung sebagai performance, pasar batik bisa juga, hotel-hotel, rumah makan dan lainnya juga bisa berkolaborasi, termasuk apakah memungkinkan jika sekitaran lampu merah dikawasan wisata atau kawasan lainnya bisa dijadikam tempat berekspresi para seniman jalanan,” tuturnya.
Terpenting kata Bambang, aturan yang dibuat harus ditaati bersama dan membawa kemanfaatan untuk semua.
Editor: denkur