DARA | JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan, menjelang Pemilu 2019, akan ada pihak yang memanfaatkan perbedaan untuk disulut menjadi api permusuhan. Berbeda dalam pilihan politik tidak dilarang, namun hati harus tetap dipersatukan dalam bingkai NKRI.
“Mantan Presiden Abdurrahman Wahid juga pernah mengingatkan bahwa yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan. Jangan sampai kita terprovokasi akibat ulah segelintir orang yang mempolitisasi agama demi ambisi kekuasaan. Karena agama adalah sumber kebajikan, bukan sumber pertikaian,” tegas Bamsoet.
Tahun 2019 harus dijalankan dengan optimisme yang tinggi, agar masa depan bangsa dan negara tetap cerah, tidak runtuh, apalagi punah. “Tuhan Yang Maha Esa telah menunjukan cinta kasihnya kepada bangsa Indonesia, sehingga menjadikan negara kita laksana surga. Sudah sepatutnya kita mensyukuri semua berkah dan karunia ini,” tutur Bamsoet.
Salah satu cara bersyukur yang bisa dilakukan antara lain dengan memperkuat rasa solidaritas antar sesama anak bangsa dalam bingkai toleransi. Jangan jadikan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan sebagai alat pemecah belah.
“Tidak banyak bangsa dan negara di dunia ini yang bisa mengelola kemajemukan dan kebudayaannya menjadi sebuah kekuatan. Sejarah mencatat, banyak dari negara dunia justru terpecah belah lantaran tak bisa menghadapi benturan antar kemajemukan dan kebudayaannya masing-masing. Ini tidak boleh terjadi di negara kita Indonesia,” pungkas Bamsoet.***
Editor: denkur