Ban Kapten Pelangi Hebohkan Gelaran Piala AFF 2020, Timnas Indonesia Tak akan Ikut-ikutan

Selasa, 7 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan (Foto: Viva.co.id)

Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan (Foto: Viva.co.id)

Gelaran Piala AFF 2020 yang sedang bergulir di Singapura sedikit dihebohkan dengan soal ban Kapten kesebelasan yang bercorak pelangi. Begini maknanya.


DARA – Ban Kapten maksudnya selembar pita yang dikenakan seorang kapten kesebelasan di bahu tangannya. Itu sebagai ciri bahwa ia adalah seorang kapten kesebelasan.

Di ajang AFF 2020 ini, ada sejumlah kapten kesebelasan yang mengenakan ban bercorak pelangi. Menjadi heboh karena ban pelangi itu dianggap sebagai simbol khas dari kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).

Perlu diketahui ban pelangi itu juga digunakan oleh sebagian tim-tim sepak bola di seluruh penjuru dunia. Tujuannya memberikan dukungan terhadap kaum LGBT.

Menanggapi fenomena itu, Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan mengatakan, penggunaan ban Kapten bernuansa LGBT merupakan hak dari tim-tim peserta Piala AFF 2020.

Seperti ditulis sejumlah media tanah air, Irawan tidak mempermasalahkan adanya beberapa negara yang menggunakan ban Kapten Pelangi tersebut di ajang Piala AFF 2020.

“Ya itu kan, hak masing-masing tim, klub, atau negaranya. Silakan saja kalau mau pakai atau tidak,” kata Iriawan kepada awak media, Senin (6/12/2021).

Namun, Iriawan memastikan Timnas Indonesia tidak akan ikut-ikutan untuk menggunakan ban Kapten Pelangi.

Menurutnya, setiap negara budayanya berbeda-beda termasuk Indonesia yang memilih untuk menolak adanya kaum LGBT.

Iriawan kembali mempertegas, akan meminta Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri agar Timnas Indonesia tidak menggunakan ban Kapten Pelangi.

“Timnas Indonesia tidak akan pakai. Saya telpon nanti ke Indra Sjafri (Direktur Teknik PSSI). Kami putuskan tidak akan pakai dan hubungi ke sana. Kalau negara lain silahkan, kan budayanya beda,” tegasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Inilah Daftar Kepala Daerah di Jabar Yang Siap Dilantik, Karena Tak Ada Gugatan ke MK
Sang Legenda : Susi Susanti Ditangisi Penggemar Saat Memutuskan Gantung Raket
Cek Disini, 26 Pemain Timnas Indonesia U-20 Yang Dipanggil Jelang Piala Asia 2025
Mandiri U-20 Challenge Series 2025 Ajang Uji Coba Timnas Indonesia Jelang Piala Asia
BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah
Cek Disini, Perkembangan Sidang Sengketa Pilkada Kabupaten Bandung di MK
Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Minggu, 19 Januari 2025 - 20:06 WIB

Inilah Daftar Kepala Daerah di Jabar Yang Siap Dilantik, Karena Tak Ada Gugatan ke MK

Minggu, 19 Januari 2025 - 13:33 WIB

Sang Legenda : Susi Susanti Ditangisi Penggemar Saat Memutuskan Gantung Raket

Minggu, 19 Januari 2025 - 12:43 WIB

Cek Disini, 26 Pemain Timnas Indonesia U-20 Yang Dipanggil Jelang Piala Asia 2025

Minggu, 19 Januari 2025 - 12:34 WIB

Mandiri U-20 Challenge Series 2025 Ajang Uji Coba Timnas Indonesia Jelang Piala Asia

Berita Terbaru