DARA | BANDUNG — PD Pasar Bermartabat Kota Bandung menandatangani nota kesepahaman dengan PT Wika Bangunan Gedung Tbk. Penandatanganan tersebut merupakan komitmen berkolaborasi mengembangkan pasar tradisional.
Pjs Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung, Andri Salman, mengatakan, nota kesepahaman ini sebagai langkah mewujudkan revitalisasi pasar tradisional dengan konsep kombinasi. Konsep tersebut berupa pemanfaatan ruang usaha digabungkan dengan hunian.
“Pasar tradisional digabung dengan pusat perbelanjaan yang tematik. Lalu di atasnya ada fungsi lain hunian, apartemen, rumah susun atau apapun itu,” kata Andri seusai menandatangani nota kesepahaman di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, kemarin.
Andri memaparkan, konsep revitalisasi akan diterapkan dengan tampilan yang lebih modern. Namun, sambung dia, hal itu tak lantas mengurangi peran dan fungsi pasar tradisional.
Bahkan, Andri mendapat amanah dari Wali Kota Bandung, revitalisasi pasar dengan konsep baru ini tidak boleh merugikan para pedagang. Dia memastikan tidak ada hak pedagangan yang bakal berkurang, atau bahkan sekalipun bertambah tak akan dalam jumlah banyak.
Dari 37 pasar di Kota Bandung, menurut dia, saat ini pasar tradisional yang berada di tengah kota menjadi primadona untuk proyek revitalisasi. Beberapa di antaranya Pasar Palasari, Sederhana, Astana Anyar, Simpang Dago, Kosambi dan Pasar Wastukencana.
Andri menuturkan, nota kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan penyerahan profil pasar kepada PT Wijaya Karya Bangunan Gedung untuk dipelajari dan dibuat rancangan desain terlebih dahulu.
“Setelah acara ini kita memberikan profil pasar, luas dan konsepnya. Saya ingin prioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, menyambut baik rencana revitalisasi pasar dengan konsep kombinasi ini. “Nota kesepahaman terjadi di bulan penuh rahmat, mudah-mudahan menjadi berkah untuk bekerjasama dengan baik dan benar. Jangan sampai kerjasama jadi tidak seimbang,” katanya.
Sementara itu, Direktur Human Capital Investasi dan Pengendalian PT Wijaya Karya Bangnan Gedung, Nur Al Fata, juga berharap berkolaborasi dengan Pemkot Bandung bisa memajukan pasar tradisional.
Editor: Ayi Kusmawan
Sony Teguh Prasatya