Dunia fotografi ternyata tidak luput dari dampak pandemi Covid-19 yang belum juga mereda. Tidak bisa dipungkiri, ruang gerak para fotografer menjadi sangat terbatas akibat kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
DARA – Untuk menghidupkan kembali dunia forografi dari keterpurukan, mereka yang bergerak di dunia usaha fotografi harus terus berinovasi dan melakukan sesuatu agar usaha yang mereka geluti tidak mati.
Sebagai salah satu upaya, belum lama ini sejumlah fotografer lokal yang tergabung Komunitas Photographer Bandung Selatan (KPBS) menggelar acara pemotretan yang bertajuk Maju Bersama di Kampung Budaya yang bertempat di Kampung Budaya Wangun, Desa Pasirmulya, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Ketua pelaksana, Yosa Fiandra mengatakan selain bersilaturahmi kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membangkitkan kembali dunia usaha fotografi yang sempat mati karena pandemi.
Terkait tema yang diusung, Yosa mengatakan hal itu merupakan satu sinergitas dengan dunia pariwisata, dimana fotografi lekat di dalamnya.
“Kami mengambil tema budaya, karena masyarakat disini masih mempertahankan budaya leluhur, seperti sejumlah tradisi kaulinan barudak (permainan anak-anak), yang menunjang sektor pariwisata masyarakat setempat, kendati di tengah pandemi.” ujar Yosa.
Yosa pun meyakini bahwa dengan sumber daya yang ada, dunia usaha fotografi akan bangkit kembali, asalkan mampu berkolaborasi dan berinovasi.
Senada dengan Yosa, Taufik Rahman sebagai Ketua Komunitas KP_BS, mengatakan, bahwa program kerja komunitas yang sempat terhenti akibat pandemi, dengan digelarnya kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan sektor dunia usaha fotografi dan pariwisata budaya.
“Pada dasarnya, kami melihat bahwa dengan musibah pandemi ini, dunia usaha fotografi sangat terpukul, maka melalui kegiatan semacam ini diharapkan usaha fotografi bisa bangkit dari keterpurukan,” kata Taufik.
Selain itu, Taufik juga menegaskan bahwa untuk program kerja kedepan, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai upaya membangkitkan kembali dunia usaha fotografi.
“Kami merasa simpati kepada para anggota komunitas yang usaha fotografinya mati akibat pandemi, maka dalam program kerja selanjutnya, kedepan kita akan berkolaborasi dengan berbagai pihak supaya sektor usaha fotografi bisa bangkit kembali, tentunya dengan berbagai macam inovasi.” tegas Taufik.
Salah seorang peserta, Wildan Syamsudin mengatakan, selain dirinya, kegiatan tersebut sangat dinanti-nantikan oleh sejumlah fotografer lokal yang berada di wilayah kabupaten Bandung dan sekitarnya.
“Saya sangat senang sekali bisa bersilaturahmi dengan member komunitas KP_BS, karena hal ini sebagai upaya melepas kejenuhan setelah usaha fotografi saya gak bergerak sama sekali akibat pandemi, dan sekaligus sebagai peluang usaha untuk menambah relasi kerja.” kata Wildan.
Anggota komunitas lainnya, Nitta Nill mengatakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi bagi anggota komunitas untuk tetap semangat menghadapi berbagai rintangan yang dihadapi saat ini.
“Saya harap, kegiatan semacam ini menjadi penyemangat bagi kita sebagai anggota komunitas yang bergerak di bisnis fotografi, banyak ilmu baru yang bisa diambil dari mereka yang mampu bertahan di tengah pandemi yang sedang kita hadapi saat ini, dan ini merupakan peluang untuk bangkit,” kata Nitta.***
Editor: denkur