Bangsa Indonesia Seperti Mulai Kehilangan Jati Diri

Kamis, 31 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

DARA | JAKARTA — Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan, bangsa Indonesia seperti mulai kehilangan jati diri sebagai bangsa yang beradab. Infiltrasi budaya asing ke Indonesia sudah semakin mengkhawatirkan.

Kehidupan masyarakat Indonesia yang dikenal dengan nilai-nilai luhur budaya, menurut dia, kian terancam. Karena itulah, saat ini visi Presiden Joko Widodo fokus dalam pembangunan manusia Indonesia.

DPR RI dan pemerintah sudah melahirkan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. “Di mana kebudayaan yang lahir dari kearifan lokal harus menjadi landasan dalam pembangunan nasional dan daerah,” ujar Bamsoet saat menerima pengurus Mufakat Budaya Indonesia (MBI), di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Kamis (31/01/19).

Pengurus MBI yang hadir antara lain Koordinator MBI, Radhar Panca Dahana; Humas MBI, Olivia Zalianty; Komisi Strategis MBI, Connie Bakrie Suhadi Sendjaja, dan Niniek L Karim.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, salah satu visi pembangunan Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, merupakan salah satu bentuk pengejawantahan budaya bahari yang merupakan kekuatan utama Bangsa Indonesia. Menjadikan budaya sebagai haluan pembangunan merupakan salah satu jalan bagi Indonesia bertransformasi dari “bangsa besar” menjadi “bangsa pemenang”.

Saat ini, menurut Bamsoet, budaya K-Pop sudah hampir menguasai dunia. Bersaing ketat dengan budaya barat.

Kita memang mengalami ketertinggalan. Namun, bukan berarti tidak bisa mengejar. Karena itu, pemajuan kebudayaan harus dimulai dari diri kita masing-masing, dari keluarga dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Karena itu, legislator Dapil VII Jawa Tengah ini mengajak semua anak bangsa kembali ke jati diri manusia Indonesia yang sesungguhnya. Semboyan Bhineka Tunggal Ika punya makna yang sangat mendalam.

Menunjukan tingginya karakter bangsa dalam hal toleransi. “Namun ironisnya, saat ini kita seakan melupakannya. Sudah waktunya kita kembali ke titik semula, kembali menjadi manusia Indonesia seutuhnya,” katanya.***

Berita Terkait

Presiden Prabowo Pastikan Anak Indonesia Dapat Makanan Bergizi
Ada Pergub Baru yang Perketat Aturan ASN Kawin Lagi, atau Cerai
Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus
Kapolri Ingin Kembangkan Direktorat PPA-PPO hingga Polda-Polres, Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak
Rajin Gunakan MyPertamina, Konsumen Ini Menangkan Paket Haji Furoda
Hari Desa Nasional 2025, Sejumlah Menteri Bacakan Deklarasi Subang
Menteri Luar Negeri Sugiono Sebut Gedung Merdeka Bandung harus Diperbaiki
Yuk Kenali Lagi Pangkalan Resmi LPG 3Kg Pertamina, Kualitas Terjamin dan Harga Sesuai HET
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 19:49 WIB

Ada Pergub Baru yang Perketat Aturan ASN Kawin Lagi, atau Cerai

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:01 WIB

Empat RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, DPD RI Akan Kawal Terus

Rabu, 15 Januari 2025 - 21:57 WIB

Kapolri Ingin Kembangkan Direktorat PPA-PPO hingga Polda-Polres, Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak

Rabu, 15 Januari 2025 - 19:36 WIB

Rajin Gunakan MyPertamina, Konsumen Ini Menangkan Paket Haji Furoda

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:43 WIB

Hari Desa Nasional 2025, Sejumlah Menteri Bacakan Deklarasi Subang

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB