Pemerintah Kabupaten Bandung bersama Yayasan Buddha Tzu Chi akan membangun kembali Jembatan Simpay Asih, penghubung Desa Resmitingal Kecamatan Kertasari dengan Desa Sukarame Kecamatan Pacet.
DARA – Jembatan itu sempat rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Bandung Asep Sukmana mengatakan, pembangunan kembali jembatan tersebut memiliki nilai strategis bagi warga setempat.
“Tidak semata-mata untuk menghubungkan dua wilayah, juga berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor,” ujar Pj Sekda Asep Sukmana di sela kegiatan peletakan batu pertama Jembatan Simpay Asih di Desa Resmitingal Kecamatan Kertasari, Senin (29/3/2021).
Selain sektor perekonomian, ketenagakerjaan dan pendidikan, Asep Sukmana berharap ke depan jembatan dengan latar belakang pemandangan Gunung Rakutak Kecamatan Pacet itu juga berpotensi di sektor pariwisata.
Ia pun menilai, misi kemanusiaan Yayasan Buddha Tzu Chi yang berkolaborasi dengan pemerintah itu patut ditiru oleh komunitas lainnya. Kerjasama antar unsur pentahelix sangat dibutuhkan sebagai upaya akselerasi pembangunan.
“Pemerintah punya keterbatasan, baik anggaran, SDM, maupun aspek lainnya. Kehadiran komunitas dalam pembangunan tentu sangat diperlukan. Tentu kami berharap komunitas lainnya bisa ikut berperan serta, dan pembangunan serupa juga dapat dilakukan di tempat lain,” harap Asep Sukmana.
Dandim 0624 Kabupaten Bandung Donny Ismuali Bainuri menyatakan siap memberikan dukungan, agar pembangunan jembatan ini cepat terwujud.
“Tanpa jembatan penghubung, anak-anak yang bersekolah sangat terdampak. Mereka membutuhkan waktu 30 sampai 45 menit lebih banyak, untuk jalan memutar,” ujar Dandim.
Pihaknya juga senantiasa mendukung program konservasi alam maupun penanggulangan bencana non alam. 103 personil Kodim 0624, telah bertugas di 9 dari 23 sektor Citarum Harum yang berada di Kabupaten Bandung.
“Kami juga senantiasa siap mengawal pemberian sembako untuk warga terdampak covid-19, dan memastikannya sampai kepada warga yang membutuhkan,” tambah Donny pula.
Sementara itu, Staf Khusus Yayasan Buddha Tzu Chi, Dedi Kusnadi menjelaskan, pembangunan Jembatan Simpay Asih merupakan kegiatan terpadu antara Program Citarum Harum dengan yayasan.
Dengan panjang 55 meter, jembatan tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp.500 juta.
“Panjang antar tepi jembatan 55 meter, sedangkan lahan untuk pancangan tiang di kedua sisi panjang masing-masing 10 meter, sehingga total 75 meter. Lahan untuk pancangan tiang di kedua sisi merupakan hibah dari warga desa, sehingga kalau dikalkulasikan dengan anggaran yang dikeluarkan, belum dari tenaga pengerjaannya, diperkirakan total mencapai Rp.1 miliar,” kata Dedi Kusnadi.
Pembangunan ditargetkan selesai sebelum Idul Fitri mendatang. Setelah dilakukan peletakan batu pertama hari ini di Desa Resmitingal, peresmiannya nanti akan digelar di Desa Sukarame.
“Setelah nanti jembatan sudah bisa dimanfaatkan, kami berharap warga setempat bisa bersama-sama merawatnya. Karena untuk perawatannya bukan lagi tanggungjawab pemerintah, Satgas Citarum Harum atau yayasan lagi, tapi sudah menjadi tanggungjawab masyarakat di sini,” ujar Dedi.***
Editor: denkur