DARA| GARUT- Bupati Garut, Rudy Gunawan, memprediksi, sedikitnya lima ribu orang terdampak akibat banjir bandang yang melanda tga kecamatan di wilayah selatan Garut pada Senin (12/10/2020). Kecamatan Pameungpeuk merupakan wilayah yang paling parah terkena banjir.
Menurut Rudy, ada enam kecamatan di wilayah selatan Garut yang tertimpa bencana usai hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Garut Sejak Minggu (11/10/2020), yaitu Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong.
Sedangkan di Kecamatan Cisompet, Peundeuy, dan Pamulihan.
“Kalau yang terkena banjir bandang yaitu Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong.
Sedangkan di Kecamatan Cisompet, Peundeuy, dan Pamulihan tertimpa longsor dan pergerakan tanah,” ujarnya, saat meninjau lokasi banjir Pameungpeuk, Senin (12/10/2020).
Dari hasil pendataan sementara, ujar Rudy, di Kecamatan Pameungpeuk sedikitnya ada 1500 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Tidak ada korban jiwa, namun di Pameungpeuk lima rumah terbawa hanyut ke sungai, dan tiga jembatan gantung rusak.
“Selain itu, ratusan rumah warga juga mengalami kerusakan dengan kategori ringan, sedang, dan berat, termasuk sejumlah sekolah terendam banjir,” ucapnya.
Rudy menyebutkan, selain di Kecamatan pameungpeuk, di Cibalong dan Cikelet juga hingga saaat ini masih dalam pendataan. Sehingga jumlah pastinya masih belum diketahui.
“Di Cibalong dan Cikelet juga sama masih di data,” katanya.
Rudy menuturkan, bagi warga yang mengungsi akan disediakan lokasi di sekolah dasar. Jika masih kurang, Pemkab Garut akan menyediakan tenda-tenda pengungsian.
“Lokasi pengungsian pun akan diatur agar tetap menjaga jarak,” ucapnya.
Rudy menambahkan, pihaknya juga akan segera mengirimkan beras dan alat kebutuhan sehari-hari bagi warga yang terdampak bencana alam. Pihaknya juga sudah meminta Dinsos Garut untuk membuka dapur umum.
“Nanti akan ada tiga dapur umum yang tersebar di tiga kecamatan,” katanya.***
Editor: denkur