Berdasarkan informasi yang dihimpun, untuk di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung banjir terjadi setelah dua kecamatan itu diguyur hujan deras selama beberapa jam, Senin (16/3/2020) sejak pukul 16.00 Wib hingga pukul 20.00 Wib.
DARA | CIANJUR– Banjir bandang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) malam. Empat kecamatan yang terendam akibat luapan drainase itu, yaitu Kecamatan Cipanas, Pacet, Ciranjang, Bojongpicung, dan Haurwangi.
Diperkirakan ratusan rumah milik warga dan fasilitas umum, seperti masjid terendam genangan air setinggi betis orang dewasa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, untuk di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung banjir terjadi setelah dua kecamatan itu diguyur hujan deras selama beberapa jam, Senin (16/3/2020) sejak pukul 16.00 Wib hingga pukul 20.00 Wib.
Akibatnya, Sungai Ciranjang yang mengalir di perbatasan dua wilayah itu meluap setelah terhalang sampah dan bambu yang tersangkut di sebuah jembatan.
“Meluapnya sekitar pukul 20.30 WIB. awalnya hanya setinggi mata kaki dan hanya menggenangi jalan. Tapi lama-kelamaan semakin tinggi dan sekarang sudah masuk rumah dengan ketinggian genangan sebetis orang dewasa,” ujar Apip Samlawi (50) salah seorang warga Desa Nanggalamekar Kecamatan Ciranjang.
Menurut Apip, jumlah rumah yang terendam diperkirakan mencapai ratusan, sebab luapan sungai menggenangi dua desa di dua kecamatan yang dialiri sungai tersebut.
“Sungainya mengalir di perbatasan dua desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung. Jadi totalnya ratusan yang terendam,” paparnya.
Selain di Ciranjang dan Bojongpicung, banjir juga terjadi di kecamatan Haurwangi, Pacet dan Cipanas. Bahkan di Cipanas, banjir menggenangi sejumlah vila di kawasan Vila Kota Bunga. Sedangkan di Kecamatan Pacet, luapan air akibat sumbatan drainase mengakibatkan jalan utama Cianjur-Puncak terendam.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tiga tim untuk melakukan pendataan di lima kecamatan yang diterjang bencana banjir.
Namun, dia mengaku belum mendapatkan laporan berapa rumah yang rusak akibat banjir ataupun adanya korban dari bencana tersebut.
“Kami masih lakukan data, kalau yang terendam memang banyak. Tetapi yang rusak belum terima laporannya. Tim masih di lokasi untuk mendata kerusakan akibat banjir,” kata Irfan.
Editor : Maji