Banjir di Kopo Sayati Kerap Dimanfaatkan Sejumlah Remaja

Sabtu, 15 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ardian Resco/dara.co.id

Foto: Ardian Resco/dara.co.id

Sejumlah warga khususnya remaja usia SMP/SMA kerap kali memanfaatkan banjir cileuncang yang sering merendam Jalan Kopo Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk mencari uang tambahan.

DARA | BANDUNG – Biasanya, mereka beraksi secara bergerombol untuk membantu pengendara sepeda motor yang mogok saat menerobos terjangan banjir cileuncang di jalan tersebut. Dari membantu mendorong sepeda motor pengendara, biasanya mereka mendapatkan uang.

“Sekali bantuin tidak menentu dapatnya, soalnya seikhlasnya pengendara saja. Kadang ada yang ngasih Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, sampai Rp 10 ribu,” kata seorang remaja yang sering beraksi mendorong motor pengendara saat diwawancarai dara.co.id, Sabtu (15/2/2020).

Diakuinya, anak-anak di sekitar daerah itu memang sering turun ke jalan untuk membantu mendorong kendaraan pengendara yang mogok karena banjir.

“Alhamdulillah sih, kadang kalau di kumpul-kumpul bisa sampai dapat Rp 100 ribu, tapi itu juga tidak nentu,” ucapnya.

Berdasarkan pantauan, memang saat Jalan Kopo Sayati atau Jalan Dengdek terendam banjir cileung karena hujan deras, banyak anak-anak hingga remaja yang berkumpul disana untuk membantu motor pengendara yang motor.

Meski tidak semuanya, namun sebagian dari mereka ada yang sengaja menutup knalpot motor pengendara dan berpura-pura mendorong secara bergerombol. Sehingga, motor pengendara yang seharusnya tidak mogok, menjadi mogok.

Bahkan, dara.co.id pernah mendapati dan menegur langsung aksi sejumlah remaja yang sengaja menutup lubang knalpot pengendara agar mogok.

“Saya pernah jadi korban, motor saya kan matic. Kalau standarnya diturunin mesin pasti mati. Saya waktu itu menembus banjir, motor aman. Cuma tiba-tiba ada empat anak yang mau bantuin dorong, tapi standar motor saya dimainin terus mereka sengaja masukin air ke knalpot saya dan menutup lubang knalpot pakai sendal capit,” ungkap Muhammad Rizal pengendara yang pernah menjadi korban.

Tentu saja, kata Rizal, motor yang seharusnya bisa melintasi banjir dengan aman, justru malah mogok karena ulah jail anak-anak tersebut.

“Padahal saya tahu mereka sengaja. Terus saya kasih Rp 5 ribu waktu itu, tapi mereka malah minta lebih. Jadinya kan pemaksaan, bukan seikhlasnya ini mah. Makanya pengendara yang lewat sini saat banjir harus hati-hati, khususnya yang pakai motor matic,” ujarnya.***

Wartawan: Ardian Resco | Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Antrean di Samsat Soreang Membludak, Begini Keluhan Warga
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Rabu, 16 April 2025 - 11:17 WIB

Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral

Berita Terbaru