Sejumlah warga khususnya remaja usia SMP/SMA kerap kali memanfaatkan banjir cileuncang yang sering merendam Jalan Kopo Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk mencari uang tambahan.
DARA | BANDUNG – Biasanya, mereka beraksi secara bergerombol untuk membantu pengendara sepeda motor yang mogok saat menerobos terjangan banjir cileuncang di jalan tersebut. Dari membantu mendorong sepeda motor pengendara, biasanya mereka mendapatkan uang.
“Sekali bantuin tidak menentu dapatnya, soalnya seikhlasnya pengendara saja. Kadang ada yang ngasih Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, sampai Rp 10 ribu,” kata seorang remaja yang sering beraksi mendorong motor pengendara saat diwawancarai dara.co.id, Sabtu (15/2/2020).
Diakuinya, anak-anak di sekitar daerah itu memang sering turun ke jalan untuk membantu mendorong kendaraan pengendara yang mogok karena banjir.
“Alhamdulillah sih, kadang kalau di kumpul-kumpul bisa sampai dapat Rp 100 ribu, tapi itu juga tidak nentu,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan, memang saat Jalan Kopo Sayati atau Jalan Dengdek terendam banjir cileung karena hujan deras, banyak anak-anak hingga remaja yang berkumpul disana untuk membantu motor pengendara yang motor.
Meski tidak semuanya, namun sebagian dari mereka ada yang sengaja menutup knalpot motor pengendara dan berpura-pura mendorong secara bergerombol. Sehingga, motor pengendara yang seharusnya tidak mogok, menjadi mogok.
Bahkan, dara.co.id pernah mendapati dan menegur langsung aksi sejumlah remaja yang sengaja menutup lubang knalpot pengendara agar mogok.
“Saya pernah jadi korban, motor saya kan matic. Kalau standarnya diturunin mesin pasti mati. Saya waktu itu menembus banjir, motor aman. Cuma tiba-tiba ada empat anak yang mau bantuin dorong, tapi standar motor saya dimainin terus mereka sengaja masukin air ke knalpot saya dan menutup lubang knalpot pakai sendal capit,” ungkap Muhammad Rizal pengendara yang pernah menjadi korban.
Tentu saja, kata Rizal, motor yang seharusnya bisa melintasi banjir dengan aman, justru malah mogok karena ulah jail anak-anak tersebut.
“Padahal saya tahu mereka sengaja. Terus saya kasih Rp 5 ribu waktu itu, tapi mereka malah minta lebih. Jadinya kan pemaksaan, bukan seikhlasnya ini mah. Makanya pengendara yang lewat sini saat banjir harus hati-hati, khususnya yang pakai motor matic,” ujarnya.***
Wartawan: Ardian Resco | Editor: Muhammad Zein