Bank Emok Manfaatkan Kesempatan saat Usaha Pedagang di Pasar Sehat Cileunyi Menurun

Kamis, 16 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pikiran-rakyat.com

Ilustrasi pikiran-rakyat.com

“Saat susah seperti sekarang, meminjam ke tetangga juga sulit, karena kondisinya sama,” kata seorang pedagang di Pasar Sehat Cileunyi, Lia Rosmalia.

DARA | BANDUNG – Sejak pandemi virus corona (Covid-19), aktivitas usaha pedagang di Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi menurun. Hal tersebut dimanfaatkan oleh bank emok untuk memberi pinjaman kepada para pedagang.

Salah seorang pedagang di Pasar Sehat Cileunyi, Lia Rosmalia (31) mengatakan, pandemi Covid-19 berpengaruh lumayan besar terhadap pendapatannya mengingat banyak masyarakat yang enggan pergi berbelanja ke pasar.

Sebagian besar pedagang di pasar sehat Cileunyi merupakan pedagang kecil yang mengandalkan hasil usaha untuk kebutuhan sehari-hari. Saat kondisi sulit seperti sekarang, keuntungan kecil membuat banyak pedagang menggunakan modal usahanya untuk mencukupi kebutuhan, akhirnya modal usaha semakin menipis.

“Saat susah seperti sekarang, meminjam ke tetangga juga sulit, karena kondisinya sama,” kata Lia saat ditemui di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (15/4/2020).

Untuk mencukupi kebutuhan modal usaha, banyak pedagang terpaksa meminjam uang kepada bank keliling atau bank emok yang setiap hari berkeliaran di pasar.

“Meminjam ke bank kan sulit dan prosesnya lama. Akhirnya banyak pedagang yang memilih bank keliling,” ucapnya.

Menurutnya, sebagian besar pedagang di pasar sehat Cileunyi meminjam uang kepada bank keliling. Persyaratan mudah dan proses cepat yang menjadi alasan pedagang memanfaatkan jasa bank emok.

Rata-rata pedagang meminjam uang tidak kurang dari Rp 2 juta yang dibayar setiap hari dalam tempo tertentu. Walaupun tidak pernah meminjam uang kepada bank emok, namun praktik tersebut membuat Lia merasa risih. Pasalnya tidak jarang teman sesama pedagang yang meminjam uang kepadanya untuk menutupi cicilan.

“Sekarang kan kondisi sedang begini (sulit) banyak yang tidak bisa bayar karena usaha sepi. Akhirnya minjam dulu ke orang. Kan yang nagih (bank emok) itu tidak mau tahu kondisi jualan sedang ramai atau sepi, pokoknya harus dibayar,” paparnya.

Lia berharap agar pemerintah bisa turun tangan menangani masalah tersebut. Paling tidak, kata dia, pemerintah bisa mendirikan lembaga keuangan seperti koperasi simpan pinjam di pasar sebagai fasilitas permodalan bagi pedagang.

“Atau kalau perlu, ada petugas yang bisa mengusir bank emok dari pasar, supaya pedagang tidak banyak yang terjerat,” tuturnya.

Sementara itu bakal calon Bupati Bandung dari Partai Demokrat, Deny Zaelani yang mendengar keluhan tersebut mengatakan, perlindungan permodalan pendirian koperasi di pasar tradisional menjadi solusi untuk menangkal bank emok mencari mangsa dari kalangan pedagang pasar.

“Memang seharusnya ada koperasi. Atau pemerintah daerah sebenarnya bisa saja membuat BUMD yang bergerak dalam simpan pinjam bagi pedagang pasar yang memiliki syarat mudah dan proses cepat seperti bank emok, namun dengam sistem perbankan,” kata pria yang akrab disapa Dezan itu.

Menurut Dezan, bank emok ini jelas ilegal. Sehingga, petugas juga bisa melakukan langkah represif di pasar tradisional untuk menangkalnya. Dengan cara seperti itu, dia meyakini pedagang tidak akan menggunakan jasa bank emok.***

 

Editor: M. Zein

Berita Terkait

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Bandung, Jumat 15 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 15 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 15 November 2024
Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024
Bandung Barat Raih Penghargaan IPS Kategori Baik
Jelantara Gelar Lomba Lintas Alam Hari Pahlawan Antar SMA, Purwo Cahyo: Anak Muda Harus Cinta Lingkungan
Cekungan Bandung Menghadapi Ancaman Sampah, TPS3R Bisa Jadi Solusi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 10:50 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

Jumat, 15 November 2024 - 06:06 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Jumat 15 November 2024

Jumat, 15 November 2024 - 05:57 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 15 November 2024

Jumat, 15 November 2024 - 05:53 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 15 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 22:20 WIB

Dedikasi pada Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Penghargaan KIP 2024

Berita Terbaru