“Kami berharap dengan Sabernas ini, dapat membantu meringankan ekonomi masyarakat, khususnya warga terdampak dari PSBB. Jangan sampai ada yang kelaparan,” ungkap Teh Nia.
DARA | BANDUNG – Gerakan Sabilulungan Berbagi Nasi (Sabernas) di tengah kondisi mewabahnya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) menjadi salah satu upaya dari Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dalam membantu pemerintah.
Gerakan berbagi nasi ini, ditujukan untuk para petugas dan warga yang terdampak oleh pemberlakukaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial yang mencakup wilayah Kecamatan Cileunyi, Cilengkrang, Cimenyan, Bojongsoang, Margahayu, Margaasih dan Kecamatan Dayeuhkolot. PSBB diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung.
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Naser menilai, untuk menghadapi wabah Covid-19 harus dilawan dengan kebersamaan. Pihaknya pun ingin mengambil peran dalam menghadapi dampak dari wabah ini.
“Sabernas tidak saja kami tujukan pada petugas dan warga sekitar, kami pun menyasar para tunawisma dan anak-anak jalanan,” kata perempuan yang akrab disapa Teh Nia saat menerima kunjungan Ketua TP PKK Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil di Posko Dapur Umum Sabernas, di Kecamatan Cimenyan, belum lama ini.
Teh Nia menjelaskan, Sabernas merupakan gerakan untuk mendukung Program Gerakan Nasi bungkus (Gasibu) yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program itu merupakan bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK dengan berbagai lapisan masyarakat melalui dapur umum yang dibuka di desa atau kelurahan.
“Kami berharap dengan Sabernas ini, dapat membantu meringankan ekonomi masyarakat, khususnya warga terdampak dari PSBB. Jangan sampai ada yang kelaparan,” ungkap Teh Nia.
Teh Nia memastikan makanan yang dibagikan sangat higienis. Ketika pihaknya melakukan pemantauan dan monitoring ke beberapa posko dapur umum, para kadernya mentaati protokol kesehatan.
“Mereka menggunakan masker, sarung tangan dan menerapkan Social Distancing atau jaga jarak saat di lapangan. Makanan yang nantinya akan dibagikan Insha Allah terjamin kesehatannya, halalan thoyiban dan berkah,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Teh Nia mengajak semua pihak dapat termotivasi untuk membantu sesama. Apalagi di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, dipandangnya sebagai lahan untuk berlomba mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.
“Dalam kesempatan ini, saya sampaikan terimakasih kepada kader-kader, tim medis kesehatan, para aghniya dan CSR perusahaan di kewilayahan yang sudah saling suport satu sama lain dan ikut berempati dan peduli pula pada yayasan dan panti asuhan. Ini menjadi satu wujud kekuatan Sabilulungan yang ada di Kabupaten Bandung, semoga berbuah pahala. Teriring doa, mudah-mudahan corona cepat berlalu dan kita dapat melakukan lagi ritual maupun aktivitas religius yang biasa kita lakukan di bulan penuh mulia ini. Aamin Ya Rabbal A’lamin,” harapnya.***