Bantuan Gubernur untuk 47 Ribu Warga Garut Mulai Didistribusikan

Selasa, 12 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum secara simbolis menyerahkan bantuan untuk masyarakat di Kantor Pos Garut, Kabupaten garut, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). (Foto: Beni/dara.co.id)

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum secara simbolis menyerahkan bantuan untuk masyarakat di Kantor Pos Garut, Kabupaten garut, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). (Foto: Beni/dara.co.id)

“Keterlambatan tak akan dirugikan. Keterlambatan ini penyebabnya satu lain hal. Tapi kami yakin, ini semua tak ada unsur kesengajaan,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.


DARA | GARUT – Bantuan Gubernur Jawa Barat untuk 47 ribu masyarakat di Kabupaten Garut mulai didistribusikan. Penyaluran secara simbolis disalurkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum di Kantor Pos Garut, Selasa (12/5/2020).

Penyaluran bantuan di Kabupaten Garut jadi yang paling akhir di antara Kabupaten/Kota lain di Jawa Barat. Persoalan data jadi alasan bantuan terlambat disalurkan.

“Keterlambatan tak akan dirugikan. Keterlambatan ini penyebabnya satu lain hal. Tapi kami yakin, ini semua tak ada unsur kesengajaan,” ujar Uu usai penyaluran bantuan.

Uu menuturkan, keterlambatan terjadi karena masalah pendataan di tingkat RT dan RW. Awalnya hanya sedikit yang didata, namun banyak masyarakat yang meminta untuk penambahan bantuan sehingga Gubernur meminta data tanpa kuota.

Mekanisme pendataan, lanjut dia, ada di ranah Bupati. Uu menyebut, Pemerintan Daerah punya data yang lebih valid agar penyaluran bisa tepat sasaran.

“Kenapa minta data ke Bupati lewat RT dan RW? Karena banyak yang harusnya menerima, tapi tidak (dapat bantuan). Maka pendataan diserahkan ke Pemda,” katanya.

Uu mengaku bahagia karena penerima bantuan di Garut cukup besar dibanding daerah lain. Semakin banyak penerima bantuan, maka semakin merata perhatian dari pemerintah.

“Memang pak Gubernur di saat pendataan kedua silakan tanpa kuota. Berapapun kalau punya hak, silakan didata,” tuturnya.

Terkait adanya berita telur busuk, Uu mengatakan telur itu masih berada di gudang. Belum ada penyaluran yang dilakukan ke masyarakat.

“Ada berita bahwa kadaluarsa dan lainnya, itu adanya di gudang. Bukan berarti disampaikan ke masyatakat. Yang disampaikan ke masyarakat yang masih segar dan tak kadaluarsa,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Jabar Kejar Target Investasi Rp270 Triliun di 2025, Kawasan Rebana Tujuan Favorit Investor
Bangun Ratusan Rutilahu, Donatur Kuwait Bantu Sejahterakan Masyarakat Garut
Hari Kedua Ops Keselamatan Lodaya 2025, Begini Penjelasan Kasatlantas Polres Garut
Pj. Wali Kota Sukabumi Membuka Pelatihan Kewirausahaan UMKM
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Garut Terpilih Tunggu Keputusan Resmi dari Pemerintah Pusat
Jelang Ramadhan, Sekda Sukabumi Gelar Rakor Kenaikan Pangan
Detik-detik Perpisahan Kusmana dengan Disdik Kota Sukabumi
Polres Garut Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Lodaya 2025
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:52 WIB

Jabar Kejar Target Investasi Rp270 Triliun di 2025, Kawasan Rebana Tujuan Favorit Investor

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:18 WIB

Bangun Ratusan Rutilahu, Donatur Kuwait Bantu Sejahterakan Masyarakat Garut

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:12 WIB

Hari Kedua Ops Keselamatan Lodaya 2025, Begini Penjelasan Kasatlantas Polres Garut

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:03 WIB

Pj. Wali Kota Sukabumi Membuka Pelatihan Kewirausahaan UMKM

Senin, 10 Februari 2025 - 19:48 WIB

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Garut Terpilih Tunggu Keputusan Resmi dari Pemerintah Pusat

Berita Terbaru

GADGET

Eksplorasi Lanjutan tentang Penerapan AI dalam Pendidikan

Rabu, 12 Feb 2025 - 16:43 WIB