Banyak Dukungan dari Milenial untuk Maju di Pilkada Garut 2024, Widi Nugroho Bilang Masih Mempertimbangkan

Selasa, 2 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Widi Nugroho, pengusaha muda yang mendapat banyak dukungan dari kalangan mileial untuk maju di Pilkada Garut 2024 (Foto: Istimewa)

Widi Nugroho, pengusaha muda yang mendapat banyak dukungan dari kalangan mileial untuk maju di Pilkada Garut 2024 (Foto: Istimewa)

Pilkada Garut akan digelar 27 November 2024. Sejumlah bakal calon bupati bermunculan, mulai dari kalangan politisi, akademisi, pengusaha, budayawan, hingga kaum milenial.

DARA | Dari kalangan politisi ada nama dr Helmi Budiman, Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Garut yang juga mantan Wakil Bupati Garut dua periode.

Kemudian dari kalangan akademisi ada nama Dr Ir H Abdusy Syakur Amin, M.eng, Rektor Universitas Garut (Uniga).

Lalu, dari kalangan pengusaha muncul H Dudung Sudiana yang disebut-sebut juga bakal nyalon.

Sementara itu, dari kalangan milenial santer terdengar nama Widi Nugroho, seorang pengusaha muda yang sukses di bidang properti dan IT.

Widi disebut-sebut banyak mendapat dorongan dan didukung sejumlah kalangan untuk maju di kontestasi Pilkada Garut 2024 mendatang.

Widi mengatakan, jika dukungan yang diberikan banyak pihak tersebut sejauh ini masih menjadi pertimbangan bagi dirinya dalam mengikuti kontestasi Pilkada Garut 2024.

“Dorongan itu kan spirit bagi saya untuk berusaha ya, berusaha dalam artian apakah nanti saya memutuskan untuk mendatangi salah satu partai untuk mendaftar ke partai itu masih jadi pertimbangan, dan saya juga masih melakukan survei khusus untuk calon milenial. Apabila saya masuk dalam survei itu, dan hasilnya bagus, saya akan mendaftar,” ujarnya, Selasa (2/7/2024).

Widi menyebutkan, tidak ingin gegabah mengambil keputusan untuk ikut kontestasi Pilkada tanpa didukung data pendukung yang riil, sebab seorang calon itu harus diterima semua kalangan bukan hanya didukung oleh kalangan milenial, akan tetapi harus diterima semua kalangan.

Ia menuturkan, jika dirinya adalah seorang yang realistis dalam menentukan sikap dan akan senantiasa bersandar pada hitung hitungan survei dan lainnya.

Namun begitu, Widi mengaku dorongan kaum milenial terhadap dirinya untuk ikut jadi kontestan tersebut merupakan sebuah keberhasilan perjuangan dirinya, agar kaum muda itu memahami tentang perpolitikan, atau minimal kaum milenial itu mau menyimak tentang politik.

Widi juga mengungkapkan, seandainya ia maju di Pilkada Garut tahun ini, memiliki target yang tentunya berbeda dengan bakal calon lainnya.

Ia mentargetkan bukan tentang menang atau kalah, akan tetapi menunjukkan bahwa eksistensi politik milenial itu terletak pada caranya buka usianya.

“Seringkali saya menegaskan kepada rekan rekan saya yang tanya terkait keikutsertaan di pilkada, saya ingin menunjukan bahwa sejatinya eksistensi politik milenial itu terletak pada cara bukan pada usia,” ujarnya.

Widi menegaskan, milenial jangan terpaku pada usia 35 tahunnya, melainkan bagaimana pada usia itu mampu memerankan dalam cara dan gaya perpolitikannya.

“Terlepas saya mau nyalon atau tidak, kan yang menjadi prinsip adalah harus paham tentang isu isu politik di Garut. Karena yang akan menjamin masa depan Garut itu adalah Pilkada itu sendiri jangan sampai mereka menggadaikan politik ini hanya sekedar jargon,” katanya.

Menurut Widi, andaipun dirinya memutuskan untuk tidak ikut kontestasi Pilkada Garut, tapi yang jelas dukungan itu akan diberikan kepada calon yang aspiratif terhadap keinginan milenial meskipun calon tersebut bukan dari kalangan muda.

” Jadi intinya apa yang menjadi isu titipan dari milenial itu akan coba saya sampaikan kepada mereka yang menurut penilaian saya akan lebih realistis dalam merealisasikan program-program yang menjadi harapan anak muda,” katanya.

Widi menambahkan, yang disebut calon bupati atau wakil bupati milenial itu ukurannya bukan usia, tapi calon yang yang paham dan tahu isu anak muda dan mampu men- treatment permasalahan anak muda itu untuk menjadi sebuah solusi.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Viral di Medsos, Seorang ASN Perempuan Pemprov Jabar Berbuat Asusila, Begini Penjelasan Kepala BKD
Forum Lalulintas Kabupaten Cirebon: Mencari Solusi Inovatif untuk Masa Depan Transportasi
Seremoni Sertijab Wakapolresta Cirebon: Momentum Pergantian yang Penuh Semangat
Pj Bupati Wahyu Pimpin Rapim: Pemkab Cirebon Soroti Inovasi dan Responsifitas Layanan Publik
Pemkab Cirebon Genjot Raperda, Fokus Inovasi dan Riset
Bupati Sukabumi Launching Lomba Desa dan Kelurahan Bebas Narkoba
Pemdaprov Jabar Berencana Pembukaan Kembali Exit KM 149 dan GT KM 151 Tol Padaleunyi
Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi, Bupati Sampaikan Pendapat Akhir Raperda Pertanggungjawaban APBD 2023
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 Juli 2024 - 15:35 WIB

Viral di Medsos, Seorang ASN Perempuan Pemprov Jabar Berbuat Asusila, Begini Penjelasan Kepala BKD

Jumat, 5 Juli 2024 - 17:21 WIB

Forum Lalulintas Kabupaten Cirebon: Mencari Solusi Inovatif untuk Masa Depan Transportasi

Kamis, 4 Juli 2024 - 10:54 WIB

Seremoni Sertijab Wakapolresta Cirebon: Momentum Pergantian yang Penuh Semangat

Kamis, 4 Juli 2024 - 10:51 WIB

Pj Bupati Wahyu Pimpin Rapim: Pemkab Cirebon Soroti Inovasi dan Responsifitas Layanan Publik

Kamis, 4 Juli 2024 - 10:47 WIB

Pemkab Cirebon Genjot Raperda, Fokus Inovasi dan Riset

Rabu, 3 Juli 2024 - 21:51 WIB

Bupati Sukabumi Launching Lomba Desa dan Kelurahan Bebas Narkoba

Rabu, 3 Juli 2024 - 13:10 WIB

Pemdaprov Jabar Berencana Pembukaan Kembali Exit KM 149 dan GT KM 151 Tol Padaleunyi

Selasa, 2 Juli 2024 - 22:10 WIB

Banyak Dukungan dari Milenial untuk Maju di Pilkada Garut 2024, Widi Nugroho Bilang Masih Mempertimbangkan

Berita Terbaru