The Great Asia Africa diduga melanggar beberapa peraturan yang membuatnya tidak memenuhi standar bangunan. Menurut Boby Subroto, Kabid Penataan Ruang Kawasan Bandung Utara, seharusnya The Greet Asia Africa memilik jalur lambat dan JPO.
DARA | BANDUNG – “Ini persoalan yang harus segera diselesaikan, mengingat banyak anak-anak dan pengunjung yang lalu lalang,” ujar Boby Subroto, di Kantor BMPR Jabar, Jumat (7/2/2020).
Ketidak sesuaian tata letak bangunan, lahan praktis yang tidak tersedia dan kemiringan tanah yang seharusnya berada di atas 30%, belum diindahkan oleh The Great Asia Africa itu.
“Ketinggiannya juga kalau kita identifikasi, ketinggian itu kan ada di 1000 mdpl, seharusnya bangunan tidak boleh lebih dari tiga lantai,” tuturnya.
Solusi yang akan diberikan pihaknya ke pemerintah daerah yaitu harus dilakukan penutupan sementara, dan penutupan itu harus dilakukan. “Kalau tidak dilakukan, dengan cuaca yang seperti sekarang, dikhawatirkan ada fenomena alam yang tidak terduga,” ujarnya.
Selain itu, bangunan The Great Asia Africa masih belum memiliki Sertifikat Layak Fungsi (SLF). “Banyak peraturan yang dilanggar,” kata Boby Subroto.***
Wartawan: Ardian Resco | Editor: denkur