DARA | PURWAKARTA – Badan Pendapatan Daerah Kabupaten (Bapenda) Kabupaten Purwakarta menargetkan penerimaan pajak di 2019 sebesar 20% atau Rp256 milyar dari tahun sebelumnya.
Kepala Bapenda Kabupaten Purwakarta, Iyus Permana, menyatakan meski target tahun sebelumnya hanya mencapai 98%, dia optimis target pajak tahun ini bisa tercapai. “Memang realisasi pendapatan pajak daerah kita hanya mencapai Rp 222,43 miliar atau 98% pada tahun lalu dari target Rp225 miliar. Tapi tahun ini kita optimis bisa tercapai,” kata Iyus Ketika di Purwakarta, Kamis (24/1/2019).
Kurang 2% dari target yang ditentukan, Iyus mengaku hal tersebut tidak memberikan kepuasan. Tapi untuk 2019, pihaknya akan menggenjot para pegawai agar target tercapai.
Selain itu, tidak tercapainya target karena adanya lost dari wajib pajak. Di antaranya rumah makan yang merupakan potensial dalam penerimaan pajak.
“Salah satunya rumah makan yang belum terdata, sehingga sering kali menjadi lost pajaknya. Tapi kita akui, itu karena kami kekurangan SDM untuk melakukan pendataan ini, ke depan kita maksimalkan,” ujar dia, seperti dilansir Jabarprov.go.id.
Salah satunya dari sektor pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Begitu pula dengan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang selama ini menjadi penyumbang pertama dalam pendapatan pajak daerah.
“Pendapatan dari PPJ, selama ini yang terbesar. Tahun kemarin saja, mencapai Rp64 miliar,” katanya.
Untuk memberikan apresiasi kepada wajib pajak pihaknya setiap tahun memberikan reward kepada wajib pajak yang sadar akan kewajibannya. “Ini sebagai bentuk apresiasi saja dari pemerintah, karena bagaimanapun wajib pajak harus diberi penghargaan.”
Dalam malam apresiasi pajak, yang diselenggarakan Selasa Malam (22/1/2019) di Bale Sawala Yudhistira, ada 50 wajib pajak yang mendapat penghargaan. Beberapa kategori penilaian, yakni terbaik, terbesar, tertaat, dan terpatuh. Kebanyakan, mereka adalah para pengelola hotel dan restoran.
Sementara menurut Wakil Bupati Purwakarta, H. Aming, memberi apresiasi lebih pada wajib pajak yang patuh terhadap kewajibannya. Pembangunan Purwakarta selama ini, di antaranya dari pajak.
“Inilah hasilnya, kita harus benar-benar amanah menggunakan pajak yang dibayarkan, terutama pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat khususnya Purwakarta,” katanya.***