Bau Limbah Kotoran Ayam, Ratusan Warga Geruduk Kantor Pemkab Subang

Selasa, 17 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Deny Suhendar/dara.co.id

Foto: Deny Suhendar/dara.co.id

Bau busuk limbah kotoran dan bangkai ayam, ratusan warga protes dan datangi kantor Pemerintah Kabupaten Subang. Polusi itu konon bersumber dari PT Bounty Segar Indonesia (BSI).


DARA | SUBANG – Ratusan warga itu dari enam desa di tiga kecamatan. Mereka protes atas pencemaran lingkungan, bau busuk itu. Diduga itu berasal dari PT BSI yang beralamat di Dusun Cijuhung Desa Rawalele Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang Jawa Barat.
Ratusan warga dari perwakilan enam desa/kelurahan di tiga kecamatan yang menggerudug kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Subang tersebut, dari Kelurahan Dangdeur Kecamatan Subang, Desa Cidahu, Desa Balingbing Kecamatan Pagaden Barat dan Desa Batusari, Menyeuti, Rawalele dan Desa Sukasari Kecamatan Dawuan.
Mereka sebetulnya sudah memprotes PT BSI. Namun, selalu mengulur-ngulur waktu. Bahkan, pihak pemda juga seperti ada pembiaran, sehingga warga menggeruduk Kantor Pemkab Subang selaku pemangku kebijakan, Selasa (17/11/2020).
Demikian dikatakan Unib, warga Cijuhung mewakili dari ke enam desa. Dikatakan, limbah kotoran dan bangkai ayam PT BSI dibuangnya dalam bentuk satu kubangan yang tidak dikelola dengan baik, sehingga menyebabkan bau busuk yang menyengat.

“Tiap hari, pagi siang sore dan malam, kita belum pernah merasakan udara segar. Itu sudah hampir setahun lebih,” katanya.

Warga sudah lama menunggu pihak perusahaan tak kunjung merealisasikan janjinya yang akan merubah pola pengelolaan limbah yang aman dari bau busuk tersebut.

“Ya dengan berbagai alasan perusahaan tersebut yang katanya mau pakai sekam apa segala macam, sampai sekarang belum terealisasikan dengan alasan lain lagi alatnya yang dari Filipina belum datang karena efek dari adanya Covid, tak tahu itu, mungkin alasan saja,” katanya.

Kata Unib, sekarang karena PT BSI menyewa tanah dari PTP Nusantara, mereka malah membuat kubangan baru, terus kotoran limbahnya itu diangkut pakai mobil truk sampah berceceran di jalan depan rumah warga.

“Sudah bau, ditambah lagi ada kubangan baru dekat kebun karet , sehingga yang tadinya empat desa kena imbas, sekarang jadi enam desa dan satu kelurahan. Ini kalau dibiarkan akan berdampak terhadap kesehatan,” ujarnya.

Unib juga mengatakan, dinas lingkungan hidup diduga ada main dengan PT Bounty karena terlihat tidak adanya tindakan terkait amdal lingkungan.

“Kami curiga ada apa dengan dinas lingkungan hidup. Padahal, ini sudah setahun lebih kegiatan PT Bounty beroperasi. Sampai saat ini tidak ada teguran. Sudah jelas mengganggu sekali dan berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Berita ini 11 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 16:27 WIB

Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB