DARA | SOREANG – Empat hari jelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 17 April 2019 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung fokus pada pengawasan, potensi kerawanan, akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih, ketersediaan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya.
“Kepatuhan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dalam melaksanakan tata cara pemungutan dan penghitungan suara, juga menjadi fokus pengawasan Bawaslu,”kata Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung Januar Solehudin Sabtu (13/4/2019) seusai rapat koordinasi jelang pemilu legislatif, presiden dan wakil presiden 2019 di Gedung Moch Toha Soreang.
Pada rapat koordinasi itu, hadir Ketua KPU Kabupaten Bandung, Sekda Kabupaten Bandung, Wakapolres Bandung, Kasdim, Danlanud, 31 camat, SKPD terkait, 31 ketua panwascam, 31 ketua PPK, 31 Danramil, Kesbangpol, Satpol PP Kabupaten Bandung.
Tak hanya itu lanjut Januar, yang menjadi fokus perhatian Bawaslu, yakni potensi money politik dan keterlibatan aparatur sipil nasional (ASN) juga menjadi fokus pengawasan.
“Dalam tiga hari masa tenang, 14-16 April 2019, APK harus sudah steril,” katanya.
Seluruh jajaran Bawaslu Kabupaten Bandung disebutkan Januar terus menjalankan tugasnya sehingga Pemilu 2019 betul-betul bisa berjalan sesuai dengan Undang-Undang No 07 tahun 2017 tentang Pemilu.
Disinggung soal TPS di daerah rawan banjir dia menyebutkan, “Mengenai TPS yang rawan banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung akan ada pembahasan final sebelum pelaksanaan 17 April 2019,” katanya.***