Home / Ads

Begini kalau Bupati Bandung Wawancarai Wartawan

Sabtu, 19 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Sopandi

Foto: dara.co.id/Sopandi

Dunia terbalik. Itu kalau boleh meminjam sebuah klausa yang sekaligus judul sinetron. Bupati Bandung yang biasanya menjadi objek wawancara wartawan, tadi malam menjadi pewawancara dengan narasumber yang diwawancarainya adalah wartawan. Kok bisa?

 

 

SANGAT langka mendapatkan momen kebersamaan wartawan dengan sesama wartawan dan Bagian Humas Setda Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Memang betul, tiap ada acara liputan kebersamaan itu kadang didapat.Namun sangat beda situasinya ketika sedang meliput dengan momen media gathering (kebersamaan dengan media).

Seperti halnya pada media gathering yang diinisiasi Bagian Humas Setda Kabupaten Bandung, di Kabupaten Garut, Jum’at-Sabtu (18-19/10/2019). Puluhan wartawan yang tergabung dalam dua organisasi, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bandung Raya dan PWI Kabupaten Bandung mengikuti media gathering.

Acara bertajuk Sabilulungan Bring ka Garut, ini pada Jum’at siang diisi dengan game nyantai antarwartawan di halaman Hotel Santika Garut. Malam harinya, baru agak-agak seru, Ngawangkong  Bareng (berbincang bersama) Bupati Bandung.

Tak biasa
Dalam acara ini, ada ketidakbiasaan terjadi. Salah satu teknik wartawan mendapatkan berita, yakni wawancara. Bupati  adalah salah satu objeknya.

Malam itu, terbalik. Bupati Bandung, H Dadang M Naser, yang didapuk menjadi host sekaligus pewawancara. Pertanyaan yang ia lontarkan pun tak jauh dari dunia kewartawanan.

Sumber yang dihadirkan dan sekaligus menjadi objek wawancara, adalah Ketua PWI Kabupaten Bandung, H Rahmat Sudarmadji; Ketua IJTI Bandung, Raya Rezytia; Pemimpin Redaksi Harian Jabar Ekspres, Hendrik; dan Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Kabupaten Bandung, Marlan.

Rahmat Sudarmadji, nara sumber pertama yang mendapat pertanyaan bupati tentang tugas dan fungsi wartawan itu, dan apakah wartawan di Kabupaten Bandung itu sudah menjalankan kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugasnya?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, Rahmat mengaku merasa terhormat, karena biasanya, saat meliput, wartwan berkumpul dan makan di mana saja. Tapi dalam acara ini wartawan ditempatkan di tempat yang mewah dan suasananya menyenangkan.

Terkait  tugas-tugas wartawan, lanjut dia,, yaitu menyampaikan informasi kepada masyarakat.  Di lapangan, yang dilihat dan dirasakan wartawan disampaikan kepada masyarakat melalui media dengan cara dan gaya berita masing-masing.

Kontrol sosial
Selama ini, lanjut Rahmat wartawan di Kabupaten Bandung sudah berperilaku sesuai kode etik jurnalistik. “Apakah itu wartawan media mianstream, cetak, online unumnya sudah memenuhi apa yang diamanatkan oleh kode etik jurnalistik. Di Kabupaten Bandung itu ada 6.000 wartawan dari berbagai organisasi. Pada intinya berupaya,  memenuhi kode etik jurnalistik,” katanya.

Sementara menurut  Marlan, narasumber  kedua yang mendapat pertanyaan tentang keberadaan wartawan, wartwan hadir sebagai kontrol sosial dan penyampai informasi secara meluas kepada masyarakat. Keberadaan wartawan sangat menguntungkan, karena bisa membantu menyampaikan program pemerintah kepada masyarakat.

Tapi, ia akui, terkadang ada birokrat yang alergi dengan media. “Manfaatnya sangat terasa. Saya sendiri tidak alergi meski pernah antara statemen saya dengan berita berbeda. Tapi setelah diklarifikasi mereka (wartawan) menerima,” ujar Marlan.

Ia sering mengikutsertakan wartawan dalam kunjungan kerjanya ke pelosok, dengan harapan kondisi daerah yang ia kunjungi bisa terwartakan oleh wartawan yang bersangkutan. “Saya sering membawa wartawan ke pelosok untuk menyampaikan informasi bagaimana, ketika saya di BPBD, mengabarkan kondisi bencana dan lain-lain,” katanya.

Tantangan Geografis
Ketua JTI Bandung, Raya, Rezy, ketika ditanya bupati tentang daya tarik Kabupaten Bandung menjadi objek pemberitaan TV, menjelaskan, daya tariknya antara lain letak geografis yang menjadi tantangan tersendiri bagi wartawan tv, karena wilayahnya luas. Sementara Hendrik, menyorot masalah pemberitaan Pemerintahan Kabupaten Bandung yang boleh disebut sangat dominan menjadi bahan pemberitaan di media.***

Wartawan: Sopandi l Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
hello world
Citranatal 90 Dha Info
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:43 WIB

Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин

Rabu, 2 Oktober 2024 - 15:47 WIB

“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202

Berita Terbaru