Begini Kata Kadinkes Kota Tasikmalaya Soal Realisasi Anggaran Covid Rp12 Miliar

Minggu, 22 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kadinkes, dr. Uus Supangat dan Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam (foto : Nanang Yudi/dara.co.id)

Kadinkes, dr. Uus Supangat dan Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam (foto : Nanang Yudi/dara.co.id)

“Dinkes mengajukan anggaran Covid 19 tahun 2021 sekitar Rp40 miliar namun realisasinya hanya Rp12 miliar per bulan Agustus ini,” ungkap Uus Supangat, Minggu (22/8/2021).


DARA- Serikat Petani Pasundan (SPP) Tasikmalaya yang terus konsisten mempertanyakan laporan penggunaan anggaran Covid 19 senilai Rp75 miliar terhadap Pemkot Tasikmalaya.

Hingga saat ini belum juga mendapat jawaban, SPP Tasikmalaya pun memasang spanduk ‘saatnya rakyat bertanya’ dibeberapa titik pusat pemerintahan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat akhirnya menyampaikan mengenai realisasi anggaran Covid 19 tahun 2021 sampai bulan Agustus.

“Dinkes mengajukan anggaran Covid 19 tahun 2021 sekitar Rp 40 miliar namun realisasinya hanya Rp 12 miliar per bulan Agustus ini,” ungkap Uus Supangat, Minggu (22/8/2021).

Dia menjelaskan realisasi anggaran dan penyerapan sampai agustus 2021 anggaran penanganan Covid-19 yaitu Rp 9.044.749.500,- realisasinya Rp. 2.272.855.495,- (25,13 %).

“Dukungan vaksinasi Rp 2.003.663.000,- Realisasi Rp. 0,-. sementara Insentif tenaga kesehatan (nakes) Rp 14.834.888.500,- Realisasi Rp. 10.058.214.460,- (67,80%),” tuturnya.

Selanjutnya, kata dia, adalah belanja kesehatan lainnya dan kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah pusat Rp 5.304.658.400,- Realisasi Rp. 0,-.

“Itu laporan terakhir yang saya terima, tentu ini terus bergerak dan akan ada penambahan sesuai kebutuhan,” tegasnya.

Menurutnya, anggaran yang besar di Dinkes peruntukannya untuk insentif nakes yaitu Rp 10 miliaran. Karena awalnya dibiayai oleh Pemerintah pusat kini diserahkan ke APBD II Kota Tasikmalaya.

“Dinkes dan RSUD dr. Soekarjo itu beda anggarannya, kalau pasien di RSUD langsung dapat bantuannya dari pusat, kalau Dinkes jalurnya untuk pasien Isolasi mandiri tersentralistik seperti di Rumah sakit Dewi Sartika dan Purbaratu,” ujarnya.

Uus menjelaskan, anggaran Covid 19 tidak hanya bersumber dari APBD Kota Tasikmalaya secara refokusing tetapi ada juga bantuan dari Pemprov Jabar dan pusat.

“Biaya makan minum pasien isolasi tersentralistik kan di biayai oleh Dinas Kesehatan dan bukan untuk kebutuhan obat, oksigen juga masker yang dikonsentrasikan sekarang di rumah sakit Dewi Sartika dan Purbaratu,” tuturnya.

Jadi, lanjut dia, anggarannya sangat dinamis. Uus mencontohkan sebelumnya kasus positif Covid 19 mencapai 1500 dan sekarang sudah menurun sekitar 500.

“Jadi ini grade 2, sampai akhir tahun masih memerlukan anggaran secara reguler, karena kan ada juga untuk vaksin dan yang lainnya,” tegasnya

Selain itu, dia mengatakan Dinkes Kota Tasikmalaya real time dalam melakukan laporan penggunaan anggaran Covid 19 diantaranya kepada Inspektorat, BPK bahkan lembaga anti korupsi.

“Real time lah kita ini dalam melaporkan penggunaan anggaran Covid 19, jadi anggaran Covid diketahui oleh DPRD dan disetujui, DPRD kalau tidak salah empat kali meminta laporan penggunaan anggaran,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam berharap Dinas Kesehatan juga melaporkan penggunaan anggaran Covid 19 secara real time juga ke DPRD.

“Seharusnya Dinas Kesehatan melakukan hal yang sama memberikan laporan penggunaan anggaran Covid 19 ke DPRD, jadi tidak harus diminta saja baru memberikan laporan, kalau laporan ke inspektorat kan jeruk makan jeruk,” tegasnya.

Dengan demikian, Dede pun meminta Dinas Kesehatan untuk memberikan laporan penggunaan anggaran Covid 19 ke DPRD dalam waktu seminggu sekali.

“Kami tunggu laporan dari Dinas Kesehatan untuk penggunaan anggaran Covid 19 seminggu sekali atau tiap hari pun tidak jadi masalah laporannya,” pungkas politisi PKS ini.

Editor : Maji

Berita Terkait

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa
Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama
Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung
Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung
Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan
Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024
Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:36 WIB

Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama

Senin, 25 November 2024 - 19:21 WIB

Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 18:52 WIB

Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024

Senin, 25 November 2024 - 18:38 WIB

Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 16:49 WIB

Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:44 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:38 WIB