Sepekan pasca diterjang banjir bandang sejumlah rumah yang terdampak disemprot dan difogging. Banjir bandang terjadi Jumat malam 15 Juli 2022 lalu.
DARA – Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman mengatakan, setelah dilakukan evaluasi ada beberapa kecamatan yang kini sudah selesai masa tanggap daruratnya. Namun, ada beberapa daerah yang harus direlokasi, yakni di Kecamatan Garut Kota yaitu daerah Paminggir, daerah Sungai Cipeujeuh, dan Dayeuhandap.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi terkait relokasi ini. Juga sudah melakukan negoisai yaitu di daerah Burung Bao Muara Sanding, kemudian di daerah Al Bayyinah Kecamataan Garut Kota karena ada beberapa tanah milik Pemkab Garut di sana.
“Jadi kita sudah tawarkan, kita melakukan negosiasi karena di situ di ada beberapa tanah punya kita,” ujarnya, Jumat (22/7/2022).
Helmi menyebutkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap memberikan bantuan berupa pembangunan rumah untuk masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Garut.
Helmi mengatakan, kurang lebih ada seratus KK yang harus direlokasi karena lokasi rumah yang menempel ke sungai.
“Karena, kalau misalkan tetap di situ kita juga gak bisa memberikan bantuan rumah karena itu di sempadan sungai, yang kedua itu kena lagi pasti,” katanya.
Selain yang di Kecamatan Garut Kota, menurut Helmi, masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak banjir di Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi juga harus segera direlokasi karena lokasi yang cukup membahayakan jika terjadi hujan deras.
“Jadi kalau air meluap sedikit saja sudah terendam, apalagi aliran ini kan kenceng, jadi bagaimana kita bayangkan kalau ada banjir ini deras, sangat membahayakan. Jadi harus ada relokasi,” ujarnya.
Helmi menyebutkan, penyintas bencana banjir di Desa Padahurip Banjarwangi ini berjumlah kurang lebih 31 KK dengan berdampak pada 28 rumah. Ia pun mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa untuk segera melakukan tindakan relokasi tersebut.
“Dan warga masyarakat hampir sebagian besar ini setuju (direlokasi), dan ini harus 100 persen direlokasi ya, jadi jangan menyisakan satu pun kalau ada satu disini tetap membahayakan juga kan,” ujarnya.
Terkait penyaluran bantuan, diungkapkan Helmi, pihaknya melalui Dinas Sosial (Dinsos), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut telah menyalurkan bantuan kepada para penyintas.
Helmi juga berterimakasih kepada beberapa lembaga masyarakat yang turut andil memberikan bantuan bagi para masyarakat terdampak bencana.
“Nah hari ini paling kita lihat yang kurang-kurangnya lah apa, tadi ada kasur yang masih minta tambahan, kita siapkan, kemudian makanan juga kita ini harus siap ya nanti dari BPBD maupun dinas sosial harus siap sampai tanggap darurat ini sudah kita siapkan,” katanya.
Helmi mengimbau kepada masyarakat untuk berada di tempat yang aman, khususnya jika terjadi hujan sehingga dapat meminimalisir dampak dari bencana banjir, misalkan di tempat penampungan sementara atau tempat lainnya yang dianggap aman.
Helmi menambahkan, berdasarkan laporan dari aparat pemerintah setempat, di Kecamatan Banjarwangi terdapat jembatan yang rusak dengan jumlah kurang lebih 13 jembatan, dari mulai jembatan yang biasa, jembatan gantung sampai jembatan permanen yang bisa dilalui oleh kendaraan.
“Ini mungkin hampir semuanya rusak disini jembatan itu ya,” ujarnya.
Editor: denkur