Peredaran judi online sudah sangat mengkhawatirkan. Berbagai upaya pemberantasan dilakukan berbagai pihak.
DARA | Seperti yang dilakukan warga Desa Talaga, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.
Warga, tokoh agama dan aparat desa di desa itu sepakat untuk memberantas judi online, dibantu oleh TNI-Polri.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Talaga, Ustadz Sobur, mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan warga, aparat desa, serta TNI dan Polri di Kantor Desa Talaga, Senin (8/7/2024).
Bahkan, dihadirkan sejumlah nara sumber ahli untuk melakukan penyuluhan kepada warga tentang bahaya dan dampak judi.
“Memang belum ada laporan, tapi sebelum terlambat kita harus mulai bergerak, dimulai jika ada korban harus diketahui atau dinasehati oleh orang tuanya,” ujarnya.
Ustadz Sobur menyebutkan, masalah judi online tersebut tidak bisa diselesaikan oleh keluarga terdekat, maka keluarga bisa melapor ke MUI desa. Kalau masih belum selesai juga, MUI akan menyerahkan atau meminta bantuan kepada anggota TNI-Polri.
“Judi ini perilaku setan, di samping merusak iman, juga merusak ekonomi keluarga bahkan bangsa. Kita harus benar-benar siap memeranginya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Talaga, Ayep Suarsa, menuturkan kegiatan tersebut diinisiasi oleh Patriot Desa Provinsi Jawa Barat yang tengah bertugas di desanya.
Stunting
Selain soal judi, menurut Ayep, dalam kegiatan tersebut juga diberikan penyuluhan tentang pentingnya mencegah stunting.
Kades mengatakan, di Desa Talaga terdapat 12 anak yang mengalami stunting dan sedang dipantau melalui Posyandu bersama Patriot Desa dan penggerak lokal.
Ia menyebutkan, pemantauan tersebut terus dilakukan agar anak yang mengalami stunting bisa kembali tumbuh dengan sehat.
Pihakya juga, lanjut Ayep, melibatkan banyak pihak dalam program tersebut termasuk memberikan asupan gizi rutin.
“Stunting dan judi online ini memang yang menjadi prioritas perhatian kami sekarang. Semoga saja desa kami bisa terbebas dari dua hal itu,” katanya.
Di tempat yang sama, Patriot Desa dan Penggerak Lokal Provinsi Jawa Barat di Desa Talaga, Cecep M Abdul Kahfi. mengatakan bahwa dalam upaya menekan angka stunting tersebut pihaknya punya cara sendiri.
Salah satunya, ungkap Cecep, adalah merubah konsumsi susu atau telur dengan olahan makanan sesuai dengan selera anak-anak atau ibu yang sedang mengandung.
“Karena tidak semua anak cocok mengkonsumsi susu, maka kami ganti dengan olahan makanan bergizi lainnya,” ujarnya.
Cecep menuturkan, olahan makanan tersebut diambil dari tanaman yang ada di desa misalnya sayuran kangkung, buah-buahan dan lain-lain.
“KIta coba berinovasi agar makanan penuh gizi tetap bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan ibu hamil. Kita pantau terus perkembangannya,” katanya.***
Editor: denkur