Pengelolaan air hujan di pabrik PT Mulya Jaya patut ditiru oleh pabrik lainnya. Air hujan yang jatuh dan mengalir di kawasan pabrik itu dialirkan ke sumur resapan. Begini teknis detailnya.
DARA – Pabrik tekstil PT Mulya Jaya ini berada di Jalan Raya Laswi Desa Biru Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.
“Semua air hujan yang jatuh dan mengalir di kawasan pabrik dialirkan ke sumur resapan, dan semua sumur resapan di bagian permukaannya itu ada saluran yang bisa menyatu dan setelah air di sumur resapan itu penuh kemudian mengalir ke kolam penampungan air di kawasan pabrik,” kata Wahyu, pihak pabrik PT Mulya Jaya, menjelaskan kepada Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya, Rabu (18/5/2022).
Saat itu, Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya yang dipimpin Komandan Sektor 4/Majalaya Kolonel Inf Mulyono HS, sedang melakukan pengecekan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di pabrik tekstil tersebut.
“Tidak ada air hujan yang terbuang ke luar pabrik. Semuanya, air hujan ditampung di sumur resapan yang ada di sekeliling pabrik dengan kedalaman lima meter dan kolam penampungan air,” kata Wahyu.
Menurutnya, dengan adanya manajemen pengelolaan air hujan di sekitar kawasan pabrik itu, disaat musim kemarau, pabrik tekstil tersebut tak mengalami kekurangan air.
“Karena ada persediaan air hujan, yang sebelumnya telah melewati proses pengelolaan dengan memanfaatkan fasilitas sumur resapan dan kolam penampungan air tersebut,” katanya.
Sementara itu, Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono menilai proses pengelolaan air hujan yang dilaksanakan PT Mulya Jaya sangat bagus dan bisa menjadi contoh perusahaan lainnya.
“Air hujan dikelola secara mandiri dan ditampung di sumur resapan dan kolam penampungan air. Sehingga tidak ada air yang terbuang ke luar pabrik,” katanya.
Menurutnya, pengelolaan air hujan seperti itu, dapat meminimalisir ancaman banjir yang disebabkan debit atau volume air hujan yang terlalu banyak setelah turun hujan deras.
“Apalagi di kawasan Desa Biru, khususnya di sejumlah titik ruas Jalan Raya Laswi yang berdekatan dengan pabrik itu rawan banjir akibat meluapnya anak sungai,” katanya.
Sehingga, imbuh Kolonel Inf Mulyono, dengan adanya manajemen pengelolaan air hujan secara mandiri di kawasan pabrik itu, dapat mengurangi air yang mengalir di sungai. “Termasuk dapat mengurangi ancaman banjir,” ujarnya.
Editor: denkur