DARA | RANCABALI – Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban bela negara. Namun, bela negara tersebut jangan diartitafsirkan sebagai militeristis.
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Prov Jabar Hj Eni F Msi menyatakan itu di hadapan 140 lebih siswa SMA, SMK, Aliyah peserta Jambore Kebangsaan di Aula MT Hight Land Rancabali Kabupaten Bandung Selasa (26/3/2019). Jambore Kebangsaan ini diselnggarakan oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung selama dua hari sejak Selasa hingga Kamis (26-27-28/3/2019).
Menurut Eni, bela negara bagi warga sipil, bukan seperti yang dilaksanakan oleh TNi ataupun Polisi dengan mengangkat senjata, untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Bahkan para TNI siap untuk menghadang ancaman yang merongrong kedaulatan negara.
Bela negara bagi warga sipil, antara lain memahami situasi kebangsaan dan kenegaraan yang terus berkembang. Lebih dari itu lanjutnya, memahami dan mengamalkan dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Panca Sila.
“Untuk pelajar, belajarlah dengan baik sehingga bisa meraih cita cita, itu juga sudah melaksanakan prinsip bela negara dalam skala sederhana,” katanya.
Kecuali itu, prinsip bela negara bagi warga sipil adalah lanjut Eni, untuk terus menerus memahami, mengamalkan nilai nilai kebangsaan yang selama ini sudah teruji ketahananya.
Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Bangsa Sudiro S.Sos, Msi menyebutkan kegiatan ini diikuti oleh antara 156 peserta siswa SMA/SMK/MA yang mewakili sekolah yang berada di Kecamatan Rancabali, Pasirjambu, Ciwidey, Cimaung, Pangalengan, Soreang, Katapang, Baleendah, Ciparay, Majalaya dan Kecamatan Pacet. Dalam kegiatannya lanjut Sudiro, para peserta juga akan out bond dan pelatihan kepemimpinan.
Disebutkan Sudiro para peserta juga peserta akan mendapat materi dari para nara sumber, diantaranya Peran Generasi Muda Dalam Peningkatan Kesadaran Bela Negara, Konsensus Kebangsaan Sebagai Upaya Peningkatan Karakter Generasi Muda. Kecuali itu, ada juga materi dengan penekanan pada keterlibatan generasi muda dalam menjaga dan meningkatkan nilai nilai luhur budaya sebagai perekat nasionalisme.***