Lampu hijau dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bahwa pembelajaran tatap muka bisa digelar sesuai dengan kebijakan dari pemerintah daerah, mulai Januari 2121.
DARA | GARUT – Namun, kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong S.Pd, M.Si, untuk Garut akan menunggu vaksinasi kepada masyarakat.
Menurut Totong, Bupati Garut, Rudy Gunawan sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, belum menyarankan untuk tatap muka dulu meski Kemendikbud membolehkan, Januari nanti digelar.
Pasalnya, laju pertumbuhan Covid trend-nya belum landai, sehingga pihaknya tetap mengevaluasi setelah adanya imunisasi atau vaksin dulu, supaya imun tubuh anak-anak semakin kuat.
“Jadi ini yang sedang kita dorong karena bagi kami kesehatan dan keselamatan anak-anak kita dan kita semua adalah segala-galanya,” ujarnya, Sabtu (5/12/2020).
Totong menyebutkan, jika nanti pembelajaran tatap muka kembali digelar, pertemuan di kelas harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
“Jadi setelah (ada) vaksin, insya Allah baru akan dimulai tatap muka, termasuk tetap menjaga SOP protokol kesehatan,” ujarnya.
Totong menuturkan, salah satu pertimbangan pembelajaran tatap muka dilakukan setelah ada vaksinasi agar tidak terjadi klaster baru di satuan pendidikan Kabupaten Garut, mengingat terdapat sekitar 600.000 peserta didik di Kabupaten Garut.
“Jadi jika masuk sekolah dan misalnya terjadi outbreak sebesar 1 persen saja, yakni sekitar 6000 siswa, mau diisolasi dimana mereka semua?, Sehingga kita harus memperkuat pembelajaran jarak jauh di rumah, juga memperkuat program blended learning, hal ini yang harus kita sampaikan ke orangtua untuk terus bersabar,” katanya.
Kabupaten Garut, periode 23-29 November 2020 level kewaspadaan Covid-19 nya berada di zona oranye atau risiko sedang, dan diharapkan masyarakat tetap selalu memperhatikan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus corona ini.***
Editor: denkur