Malam yang nahas bagi belasan orang, sehingga mereka harus dibawa k rumah sakit dan klinik. Mata berair, nafas sesak, itulah di antaranya gejala awal yang merka rasakan sebelum divonis keracaunan. akibat menghirup udara yang terkontaminasi gas chlor dari perusahaan air minum.
DARA | CIANJUR – sebanyak 17 warga Kampung Ciajag 3, Desa, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat keracunan, Senin (30/9/2019) malam.
Diduga keracunan terjadi akibat tabung gas chlor di bak penampungan air milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur bocor. Akibat mengisap gas bocor tersebut, belasan warga di kampung tersebut menderita sesak nafas, mata berair karena iritasi, dan tenggorokan kering.
Mereka segera dibawa ke Klinik As-Siddiq Ciwalen dan Inslatasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur. “Tiba-tiba nafas saya sesak dan tenggorokan kering saat mengisap udara. Mata saya juga perih,” ujar Fitri (28) salah seorang korban, Selasa (1/10/2019) dini hari.
Fitri mengaku tak sendirian mengalami gejala seperti itu. Saudara dan tetangganya pun ada yang menderita hal serupa.
Dia pun segera dibawa ke RSUD Cianjur. “Saya tak sempat menyelamatkan diri, sementara tetangga yang lain ada yang mengungsi ke tempat aman menghindari udara yang terkontaminasi gas bocor itu,” kata Fitri.
Ketua RW 05 Kampung Ciajag 3, Desa Sirnagalih, Sugilar, menjelaskan, ada sebelas orang warganya yang keracunan dan dibawa ke RSUD Cianjur. Sementara enam orang lainnya mendapatkan perawatan di Klinik As-Siddiq Ciwalen.
“Semua mengalami sesak nafas karena kebocoran gas chlor dari bak penampungan air Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur,” ujar Sugilar.
Menurut Sugilar, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Dia mengaku tidak tahu persis penyebab kebocoran tabung gas tersebut.
“Entah meledak atau bocor saya kurang tahu persis. Tiba-tiba warga bertumbangan karena sesak nafas dan sakit tenggorokan. Ternyata sumbernya dari gas chlor di bak penampungan air Perumdam,” kata dia.
Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan, mengakui ada kebocoran tabung gas chlor di bak penampungan air milik Perumdam. Menurut dia, gas chlor tersebut dipakai untuk pembunuh kuman dan bakteri di tempat pengolahan air bersih.
“Hal ini baru pertama kali terjadi, padahal kami sudah puluhan tahun menggunakan gas chlor di hampir semua bak penampungan air,” ujar Budi.
Ia menjelaskan, tabung gas chlor itu bukan milik Perumdam, melainkan dipasok oleh pihak ketiga. “Kami hanya pengguna gas tersebut, bukan penyedia,” katanya.
Budi juga mengatakan, semua biaya perawatan para korban, baik yang dirawat di klinik maupun RSUD, ditanggung oleh pihak Perumdam. “Kami juga memohon maaf kepada warga atas peristiwa tersebut. Seluruh biaya perawatan kami tanggung dan situasi di lokasi kejadian sudah kami tangani hingga steril kembali,” ujarnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan