Belasan Warga Garut dari Papua Sudah Pulang

Kamis, 10 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Warga Jawa Barat di Wamena. Foto: Humas Jabar

ILUSTRASI. Warga Jawa Barat di Wamena. Foto: Humas Jabar

Kelelahan begitu tampak di raut wajah 18 warga Kabupaten Garut yang tiba di kantor bupati. Sebelum pulang ke Garut, mereka sempat mengungsi di Papua Wamena rusuh.

 

DARA | GARUT — Warga Garut yang sempat menjadi pengungsi di Papua, tiba di Kantor Pemkab Garut, Jawa Barat, Rabu (9/10/2019) malam. Kedatangan 18 warga itu disambut isak tangis keluarga yang sudah menunggu.

Belasan warga Garut itu sebelumnya berjualan di Wamena. Mereka lalu memilih mengungsi setelah kerusuhan pecah.

Rabu sekitar pukul 23.00 WIB, mereka kembali ke Garut setelah dijemput Pemprov Jabar dari Papua.

Ade Toto (60), salah satu warga mengaku, kondisi Wamena sudah parah. Ia pun memilih pulang meski baru dua bulan kembali lagi ke Wamena.

“Sejak tahun 2000 saya merantau ke sana. Ada lima saudara yang ikut. Jualan pernak-pernik buat di dinding,” ucap Ade yang terlihat keletihan saat tiba di Garut.

Ia menagku, niat untuk kembali lagi ke Papua masih ada. Namun ia harus melihat kondisi dan perkembangan di Papua.

Selama ini, Ade menyebut, warga Papua sangat baik ke pendatang. “Cuma mereka ada dendam sehingga mengusir para pendatang. Baik-baik kok selama 19 tahun saya di Papua,” katanya.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah warga Garut yang merantau di Papua. Masih belum ada data pasti yang dimiliki Pemkab Garut.

“Yang sekarang pulang itu ada 18 orang. Tadi ngobrol katanya masih ada yang di sana (Papua). Makanya akan dicek lagi,” ujar Helmi.

Helmi menambahkan, pisik ke-18 warga itu akan dipulihkan karena banyak yang merasa trauma. Pemkab Garut pun akan memeriksa secara rutin mereka terutama dari sisi kesehatan.

“Secara fisik mereka sehat, paling ada yang kelelahan. Tapi raut wajahnya kelihatan mereka trauma. Nanti Dinsos bakal kasih trauma healing,” katanya.***

Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi
Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis
Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi
Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek
BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah
Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Dinilai Peduli Lingkungan, Sejumlah Perusahaan di Jabar Terima Sertifikat Biru
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:40 WIB

Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:23 WIB

Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:24 WIB

Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:30 WIB

Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek

Berita Terbaru