Benahi Kawasan Kumuh di Pedesaan, Disperkim Garut Luncurkan Program Nata Lembur

Minggu, 20 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Disperkim Kabupaten Garut dan Konsultan dari Yahintara, Ruli Oktavian, berkolaborasi dalam Program Nata Lembur, di Kampung Ancol, Desa Sinanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut.

Disperkim Kabupaten Garut dan Konsultan dari Yahintara, Ruli Oktavian, berkolaborasi dalam Program Nata Lembur, di Kampung Ancol, Desa Sinanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut.

Untuk tahun ini, lanjut Eded, Disperkim Garut membangun 25 unit rumah di Kampung Ancol, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut.


DARA| GARUT- Kawasan kumuh menjadi salah satu permasalahan yang hadir di Kabupaten Garut, bukan hanya diperkotaan, kawasan kumuh juga ada di beberapa kawasan di perdesaan.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut, Eded Komara Nugraha, mengatakan, guna mengatasi permasalahan tersebut, Disperkim Garut meluncurkan program bernama Nata Lembur, yaitu penataan kumuh di pedesaan.

“Memang kondisi kumuh di Kota Garut ini baik di perkotaan maupun di pedesaan itu sangat banyak, tapi kita dengan program dari pak bupati kami diberi tugas untuk memperkecil kekumuhannya. Salah satunya itu dengan program yang sedang kita laksanakan di 2020 adalah program penataan kumuh di pedesaan, kita punya program nata lembur,” ujarnya, Minggu (20/12/2020).

Untuk tahun ini, lanjut Eded, Disperkim Garut membangun 25 unit rumah di Kampung Ancol, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut.

“Kita buatkan rumah type 36 dengan harga sekitar 24 juta, sekarang kita programnya ada di Kampung Ancol, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, kita buatkan 25 rumah, alhamdulillah sekarang sudah selesai,” ucapnya.

Menurut Eded, dalam program ini menggunakan sistem tukar aset, dimana pemilik rumah yang berada di kawasan kumuh dan tidak layak huni ini, bisa menukarkan rumahnya dengan hunian yang ada di program nata lembur.

“Nanti disana di Desa Sindanggalih, yang rutilahu-rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) itu orang-orangnya dipindahkan ke program yang kita bangun, asetnya itu aset by aset (atau) tukar aset, tanah atau rumah yang lama yang punya orang-orang itu, akan kita buatkan ruang terbuka publik sehingga yang tadinya kondisinya kumuh, kita tata daerahnya itu menjadi ruang terbuka publik, dan bisa menjadi arena bermain anak-anak dan para pemuda di sana,” katanya.

Sementara itu, Konsultan dari Program Nata Lembur, Ruli Oktavian, menyebutkan, program ini mengusung konsep hunian murah, sehat dan layak huni. Ia menuturkan, dengan adanya budget yang terbatas maka pihaknya akan berpikir lebih dengan kondisi yang keterbatasan tersebut, namun hasil yang akan keluar adalah sesuatu yang lebih berbeda dengan kondisi yang biasa.

“Sehingga saya sangat bersemangat untuk menciptakan suatu konsep dan gagasan permukiman yang murah, sehat dan layak huni. Nah konsep ini tentunya mementingkan berbagai banyak hal terutama ketersediaan material di lapangan, apa saja material yang tersedia,” ucapnya.

Ruli yang juga merupakan salah satu anggota dari Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara (Yahintara) ini berharap dengan konsep rumah murah layak huni ini, bisa mengaktualisasikan rumah yang sehat.

“Harapannya dengan konsep rumah murah layak huni dalam program Disperkim Garut ini kita mengaktualisasikan rumah yang sehat, kita lihat ventilasinya cukup sehingga udara bisa berganti, sinar matahari masuk sehingga pencahayaan di rumah terang. Bayangkan kalau kita tinggal di ruangan yang tidak tersedia sinar pencahayaan alami atau ventilasi itu dua hari ruangan itu akan terasa lembab dan kita tidak nyaman tinggal disana,” ujarnya.

Sobur (45), salah satu penerima bantuan rumah sehat dari program Nata Lembur, mengaku merasa bahagia karena kini fasilitas rumahnya lebih lengkap dibandingkan sebelumnya.

“Saya mendapatkan program rumah sehat, Alhamdulilah sudah istilahnya bahagia, karena sebelumnya rumah saya tidak ada kamar mandi, yang biasanya keluar sekarang sudah ada dalam rumah (di program nata lembur), Alhamdulillah dengan teman-teman sudah merasa bahagia, oleh karena itu terima kasih kepada Pak Bupati dan aparat-aparatnya, saya sudah dibantu dari masalah rumah sehat,” katanya.

Program Nata Lembur adalah sebuah Gerakan Besar dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim). Kampung Ancol, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut ini merupakan pilot project dalam penanganan kawasan kumuh di perdesaan, dibangun di atas lahan seluas 3240 m2 dengan masing-masing rumah memiliki luas sebesar 72 m2.

Rumah Sederhana yang berderet rapih ini dirancang ramah gempa, terdiri dari dua kamar, ruang keluarga dan kamar mandi, serta halaman depan.

 

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Kabupaten Garut Raih Penghargaan Peduli HAM dari Kementerian HAM RI
Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Kunjungi Korban Bencana di Sukabumi, Menteri Lingkungan Hidup Bilang Banyak yang Harus Dilakukan untuk Mengantisipasi Bencana
Kota Sukabumi Tuan Rumah Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 09:25 WIB

Kabupaten Garut Raih Penghargaan Peduli HAM dari Kementerian HAM RI

Senin, 16 Desember 2024 - 16:27 WIB

Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 10:52 WIB

Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

HUKRIM

Polres Sukabumi Sikat Peredaran Sabu Seberat 1.677,66 gram

Selasa, 17 Des 2024 - 11:25 WIB