DARA | LONDON – Pemprov Jawa Barat akan menjalin kerja sama dengan perusahaan pendidikan multinasional Inggris yang fokus pada pendidikan kejuruan, Pearson, dalam mengevaluasi SMK di Jawa Barat.
“Jadi, Inggris ini punya sistem pendidikan vokasi yang bisa di-copy di beberapa negara. Mereka menggunakan sistem yang disebut TVET (Technical Vocational Education and Training),” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menggelar pertemuan dengan sejumlah konsultan pendidikan Pearson di London, Inggris, kemarin.
Menurut dia, para konsultan pendidikan kejuruan dari Pearson rutin menggelar pertemuan dengan kalangan industri. Pertemuan tersebut membahas soal keahlian terbaru yang dibutuhkan industri.
“Drone saja ada SMK-nya di Inggris. Satu-satunya di dunia yang punya SMK drone di sini,” ujarnya.
Situasi tersebut, berbeda dengan SMK di Indonesia. Menurut gubernur, ada banyak jurusan SMK yang tidak memperhatikan kebutuhan industri.
“Jangan-jangan kurikulumnya tidak nyambung dengan kebutuhan industri. Ini yang akan kita evaluasi. Kita minta bantuan mereka membuat sistem pendidikan vokasi,” katanya.
Ia juga menyebut, selama lima bulan ke depan, Pearson akan menyusun sistem pendidikan kejuruan yang baik diterapkan di Indonesia. Sehingga, pada 2020, SMK percontohan yang siap menyambut industri 4.0 dapat dibentuk.
Saat ini, pihaknya melalui Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat tengah mengevaluasi SMK-SMK yang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi. Setelah formula sistem pendidikan kejuruan dibuat, pihaknya akan mengevaluasi pengetahuan guru. “Guru yang jadul akan kita upgrade juga.”
Sedangkan, perwakilan Pearson mengatakan, sistem pendidikan kejuruan mereka sudah diterapkan di sejumlah negara, seperti Malaysia, Vietnam, Tiongkok, dan Mexico.***
Editor: Ayi Kusmawan