Ribuan orang mengadu nasib mengikuti seleksi calon aparatur sipil negara atau bahasa umumnya disebut pegawai negeri. Seperti ini kondisinya.
DARA – Jumlahnya mencapai 1.842 orang. Mereka mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) calon aparatur sipil negara (CASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) non guru.
Itu untuk formasi di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Tes digelar di Politeknik Bandung (Polban), Senin (4/10/2021).
Tes yang diselenggarakan dua hari berturut-turut yakni 4-5 Oktober 2021 ini, terdiri dari 1.597 CASN dan 245 PPPK non guru.
Mereka beradu nasib untuk memperebutkan 113 formasi untuk ASN dan 101 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di wilayah KBB.
Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin menyatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, antusias masyarakat terhadap penerimaan CASN ini cukup tinggi.
Tes CASN kali ini, jumlah peserta yang lolos persyaratan administrasi dan mengikuti di wilayah KBB sebanyak 1.842 orang. Sementara, peserta yang mengikuti tes di daerah lain, untuk formasi KBB berjumlah 176 orang.
“Jadi jumlah total yang mengikuti test untuk formasi di KBB, 2.018 orang. Minat untuk menjadi PNS dan PPPK ini, luar biasa. Tiap tahun selalu bertambah (pesertanya),” ujarnya, disela-sela memantau pelaksanaan Tes CASN di Polban.
Diakuinya, formasi yang diberikan pemerintah pusat untuk CASN dan PPPK ini jumlahnya masih terbatas. Untuk tahun berikutnya, Pemda KBB akan mengusulkan kembali ke pemerintah pusat, sesuai kebutuhan.
Ia berharap, tes CPNS tersebut berjalan dengan baik dan lancar, “Semoga saja, melalui tes ini bisa melahirkan putera-puteri KBB yang terbaik,” ujarnya.
Kepala Kepala Kantor Regional 3 Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Jabar, Tauchid Djatmiko mengungkapkan, persiapan pelaksanaan tes CASN di KBB tersebut cukup matang. ”Kita persiapkan seleksi ini bersama-sama dari awal. Sebulan lalu kita sudah koordimasi untuk menentukan lokasi. Dan beberapa kriteria, Polban yang memenuhi persyaratan,” katanya.
Untuk pelaksanaan tes CASN kali ini, pihaknya melibatkan Satgas Covid-19 pula, agar pelaksanaan tes memenuhi protocol kesehatan (prokes). Selain itu, panitia melakukan pengecekan mulai dari jaringan listrik, hingga jaringan internet.
“Kita harus memastikan, pada pelaksanaannya benar-benar memenuhi prokes dan nggak ada masalah lainnya,” ujarnya.***
Editor: denkur