“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan peduli kepada warga binaan kami, semoga dengan diskusi ini muncul terobosan yang membantu mengoptimalkan perawatan kesehatan warga binaan, khususnya Penyakit Hepatitis,” ujarnya.
DARA| Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy Bandung berkomitmen memberantas penyakit Hepatitis pada Warga Binaan. Untuk itu, pihak Lapas menggelar Rapat Koordinasi bersama sejumlah pihak di di Lobby Lapas Banceuy, Bandung Selasa (21/11/2023).
Rapat Koordinasi melibatkan Puskesmas Kopo, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Yayasan Clinton Health Access initiative (CHAI) dan RSUD Ujung Berung.
Rakor ini berkat kerja sama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular di lingkungan Lapas/Rutan Se-Indonesia.
Rapat koordinasi rencana penapisan dan pengobatan Hepatitis C pada warga binaan Lapas Kelas IIA Banceuy Bandung dihadiri dokter dan perawat Klinik Pratama Lapas Banceuy, Pengelola Program Hepatitis Dinkes Provinsi Jabar, Kabid P2P Dinkes Kota Bandung, Pengelola Program P2P Dinkes Kota Bandung, Ketua CHAI, perwakilan Puskesmas Kopo, RSUD Ujung Berung dan Bapas Kelas I Bandung.
Dalam sambutannya, Kalapas Kelas IIA Banceuy Bandung Ronny Widiyatmoko mendukung sepenuhnya program ini dan berharap dari diskusi ini muncul ide atau gagasan yang terbaik
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan peduli kepada warga binaan kami, semoga dengan diskusi ini muncul terobosan yang membantu mengoptimalkan perawatan kesehatan warga binaan, khususnya Penyakit Hepatitis,” ujarnya.
Pengelola Program P2P Dinkes Provinsi Jawa Barat, Ibu Fatma menjelaskan diskusi ini melanjutkan diskusi sebelumnya yang sempat tertunda, dan siap mendorong program ini agar optimal.
“Saya mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat siap membantu Lapas Banceuy dalam rangka pemberantasan Hepatitis sesuai dengan tupoksi kami,” tegasnya.
Ketua CHAI , dr. Robert Kosasih menambahkan, pada dasarnya pemberantasan Hepatitis di Lapas/Rutan harus dioptimalkan, karena resiko tingkat penularan di dalam Lapas/Rutan sangat tinggi.
” Warga binaan menjadi point penting kami, karena dengan adanya Hepatitis di Lapas atau Rutan tentu penularannya akan lebih cepat dibanding di luar Lapas atau Rutan, karena mereka hidup berdampingan ” jelasnya.
Dalam kesempatan lain, Kalapas Banceuy berharap agar dengan adanya program ini terciptanya warga binaan yang sehat jasmani dan rohani.
“Saya berharap Warga Binaan Lapas Banceuy bebas dari penyakit menular dan tidak menular, sehingga terwujudnya warga binaan yang sehat jasmani dan rohani. Sehingga mereka siap kembali kepada keluarga dan masyarakat suatu saat nanti,” tutupnya.
Editor: Maji