Jajaran Polres Garut memberantas segala bentuk aksi premanisme untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan dan itu dapat apresiasi dari masyarakat.
DARA | Rdwan (40), salah seorang warga Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler mengatakan, selama ini aksi premanisme yang terjadi di wilayah Garut sudah cukup marak. Selain di jalanan juga sering terjadi di tempat-tempat lainnya, seperti kawasan objek wisata, tempat-tempat hiburan dan lainnya.
“Modusnya bermacam-macam, ada yang melakukan pemalakan, cuci mobil, parkir liar, jasa menyebrangkan mobil atau Pa Ogah, hingga pembegalan,” ujarnya, Kamis (22/6/2023).
Oleh karena itu, lanjut Ridwan, sebagai masyarakat ia pun sangat mengapresiasi tindakan tegas yang dilakukan Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro, beserta jajaran yang dengan masif terus berupaya menertibkan dan memberantas setiap aksi premanisme di Kabupaten Garut dengan tidak pandang bulu.
Ridwan berharap, pemberantasan terhadap segala bentuk aksi premanisme ini terus berkelanjutan hingga Garut benar-benar aman, sehingga masyarakat tidak takut untuk beraktivas terutama pada malam hari.
“Harapannya, semoga pemberantasan aksi premanisme ini terus berkelanjutan, sehingga masayarakat merasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Angga Wisesa (38), warga Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul. Ia menilai, jika sikap tegas polisi dalam memberantas aksi premanisme ini merupakan suatu hal yang positif.
Angga pun mengaku optimistis kedepannya Garut akan aman dan kondusif jauh dari segala bentuk gangguan premanisme.
“Sangat mendukung sekali, ini sesuatu yang luar biasa, saya acungi jempol buat Pa Kapolres dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Mudah-mudahan bisa memberikan efek jera untuk para preman karena memang sudah sangat meresahkan,” katanya.
Berdampak pada Angkutan Umum
Terpisah, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Garut, Yudi Nurcahyadi, menuturkan jika pihaknya juga sangat mendukung langkah yang dilakukan Polres Garut dalam upaya memberantas aksi premanisme, karena berdampak pada angkutan umum (Angkum).
Menurut Yudi, tindakan tegas dari pihak kepolisian yang terus merazia dan melakukan penangkapan terhadap preman yang dinilai meresahkan tersebut, sedikitnya bisa membuat warga Garut merasa lebih aman dan lebih tertarik untuk menggunakan angkutan umum sebagai sarana transportasi sehari-hari.
“Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Polres Garut. Dengan keberadaan polisi yang aktif melakukan pengamanan, para preman tidak akan berani melakukan tindakan kejahatan. Hal ini tentu akan memberikan kepercayaan dan rasa aman kepada masyarakat untuk menggunakan angkutan umum,” tuturnya.
Yudi Menuturkan, Organda juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, di antaranya dengan memberikan pelatihan kepada para sopir angkutan umum dalam hal tata tertib, etika, dan keamanan penumpang.
“Dengan demikian, diharapkan pengguna angkutan umum akan merasa lebih nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan,” ujarnya.
Yudi menambahkan, dengan adanya penertiban premanisme yang dilakukan Polres Garut tersebut, dalam beberapa minggu terakhir ini terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan dalam penggunaan angkutan umum, dengan penumpang lebih banyak memilih menggunakan moda transfortasi ini dalam perjalanan mereka.
“Alhamdulillah, ada peningkatan penumpang pada angkutan umum. Saya ucapkan terima kasih karena polisi telah mampu menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Mudah-mudahan apa yang dilakukan Polres Garut ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani masalah serupa,” katanya.
Sebagaimana diketahui, puluhan preman dari sejumlah wilayah di Kabupaten Garut diciduk polisi karena dinilai meresahkan masyarakat. Sedikitnya ada 81 preman yang digelandang ke Mapolres Garut dalam operasi pemberantasan premanisme yang digelar Polres Garut beberapa waktu lalu.
Kapolres Garut, Rio Wahyu Anggoro, mengatakan operasi babat habis preman ini akan terus dilakukan hingga Kabupaten Garut benar-beanr bersih dan aman dari gangguan para preman. Bahkan ia mengaku sudah mengeluarkan surat perintah kepada seluruh Anggota Polri yang ada Polres dan Posek jajaran, dalam rangka menciptakan situasi aman dan kondusif di tengah-tengah masyarakat.
“Saya sudah intruksikan anggota saya untuk membabat habis para preman kampung yang meresahkan masyarakat. Dan operasi akan terus kami lakukan hingga Garut benar-benar bersih dari tindak premanise,” ujarnya.
Editor: denkur | Keterangan foto:
Jajaran Polsek Limbangan saat melakukan operasi dan razia preman di wilayah hukum Polsek Limbangan, Selasa (20/6/2023). (Foto: Ist)