Oleh: Ayi Kusmawan
Menguat isu kalangan muda akan mengisi kursi menteri. Presiden Joko Widodo sudah memberi sinyal ke arah itu. Bahkan, diamini oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Menurut Mega yang pasti anak muda yang bisa bekerja.
Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu, mengatakan pada periode kedua pemerintahannya bakal diisi oleh anak-anak muda berusia 20-30 tahun atau usia 25-30 tahun, sebab menurutnya menteri usia muda bakal mampu mengeksekusi program kerja pemerintah, sehingga semua pekerjaan cepat terealisasikan agar bisa dinikmati rakyat.
Selain itu menteri usia muda akan memiliki keahlian manajerial, sehingga Kabinet Kerja II bisa mengatasi persoalan baik di tingkat nasional maupun regional. Paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik, dua hal yang penting itu.
Menteri muda, kata Jokowi juga akan mampu mengikuti perubahan zaman. Mampu memahami apapun tentang segala informasi yang berkembang pada era sekarang dan mendatang dan menteri usia muda masih energik serta mampu bekerja dengan cepat.
Sementara itu, Megawati mengatakan, di zaman Bung Karno ada anggota kabinet yang masih muda. Tapi memang pintar dan menguasai masalah. “Ini yang saya lihat kelemahan kita dewasa ini. Orang disodor-sodorkan. Tapi tidak mengerti secara praktis tata pemerintahan,” kata Megawati.
Megawati berpesan, kalau ada anak muda yang ingin jadi menteri, sebaiknya menyiapkan diri dengan baik.
Kewenangan mengangkat menteri adalah hak prerogratif presiden. Jadi, tidak ada alasan penolakan terhadap menteri yang diangkat presiden nantinya, termasuk soal menteri usia muda jika memang terbukti ada.
Kita hanya berharap menteri usia muda yang nanti muncul benar-benar mampu bekerja dengan baik, tak hanya numpang keren atau jadi korban konsfirasi politik, bagi-bagi kue jabatan.
Jokowi pun diharapkan mengangkat menteri usia muda tak sekadar untuk kenyamanan koalisi. Pilihlah menteri muda yang benar-benar mumpuni dan mampu mengembangkan Indonesia menjadi lebih baik. Kita percaya banyak kalangan muda yang berkualitas secara keilmuan, namun entah secara kualitas mental.***