Beredar curhatan Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui whatsapp. Boleh jadi, curhatan itu terkait munculnya berita di media soal dugaan gratifikasi.
DARA | Bupati memang diberitakan sedang dilaporkan ke KPK. Inti laporannya bahwa sang papayung agung itu diduga menerima sejumlah uang dan mobil mewah dari proyek revitalisasi pasar.
Pelapornya, seperti ditulis mediakasasi adalah Aktivis Pemuda Bandung Raya, Bilal Al Farizi.
KPK pun dikabarkan sedang memverifikasi laporan tersebut.
“Setelah kami cek, betul ada surat laporan dimaksud, dan kami tindaklanjuti dengan verifikasi lebih dulu,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, sebagaimana ditulis sejumlah media.
Seiring dengan itu, beredar pula curhatan bupati melalui whatsapp.
Berikut isi curhatan bupati tersebut sebagaimana diterima redaksi dara.co.id, Kamis (25/5/2023):
Hari ini beredar pemberitaan dari berbagai media yang menggiring opini tidak baik.
Saya Jadi ingat kata-kata ini:
“Jika ada yang mencaci atau memfitnah kita jangan membalas, doakan ia, kerana cacian dan fitnahnya menghapus dosa kita dan membuat kita lebih dicintai Allah, jika kita membalasnya maka kita sama pula keburukannya dengan orang itu.”
Kita perlu sangat bijak di era digitalisasi ini, Karena memviralkan berita yang belum jelas kebenarannya seperti halnya menyebar fitnah dan ghibah terhadap hal yang diberitakan. Karena tidak sekadar meyakini, namun lebih jauh juga menyebarkan berita yang belum jelas muaranya dari mana.
Di tahun politik itu terkadang orang suka menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan dan mengalahkan lawan, untuk mengadu domba agar kita bermusuhan, dan atau sengaja untuk mengacaukan suasana yang sedang kondusif.
Ingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ جَآءَكُمْ فَا سِقٌ بِۢنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْۤا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا بِۢجَهَا لَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6).
Allah maha melihat, Maha Mendegar dan maha mengetahui.
Semoga setidaknya bisa menjawab pertanyaan dari netizen.
Mari bijak bersosial media.
Haturnuhun
Dr. HM. DADANG SUPRIATNA, S.Ip.,M.Si
Editor: denkur