Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia telah menggelar ‘P4G Webinar’ bersama think tank Indonesia CSEAS (Center for Southeast Asia Studies), Selasa kemarin, (23/2/2021).
DARA – ‘P4G Webinar’ tersebut dilakukan kurang lebih 100 hari menjelang Konferensi Tingkat Tinggi P4G ke-2 yang dijadwalkan 30 Mei hingga 31 Mei 2021 di Seoul, Korea Selatan.
Webinar tersebut menghadirkan para pakar dari bidang industri dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk pejabat pemerintah negara anggota P4G seperti Indonesia, Denmark dan Korea Selatan.
Pidato pembukaan telah disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Denmark Lea Wermelin, Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan Han Jeoung Ae dan Menteri PPN/Bappenas Republik Indonesia Suharso Monoarfa.
Menteri Lingkungan Hidup Denmark Lea Wermelin mengapresiasi Indonesia yang memberi dukungan yang tepat untuk P4G Partnership di sembilan bidang, termasuk Women’s Livelihood, pangan, dan pengurangan limbah.
Menteri Lea Wermelin juga menyampaikan harapan agar KTT P4G Seoul dapat berlangsung sukses, sehingga KTT tersebut dapat menjadi batu loncatan untuk kongres COP26 (UN Climate Change
Conference) yang akan digelar akhir tahun ini.
Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan Han Jeoung Ae mengatakan, saat ini masyarakat internasional perlu membangun masyarakat yang lebih baik, bukan sebatas kembali ke era sebelum pandemi Covid-19.
Di samping itu, pembangunan kembali (re-construction) hijau menjadi penting untuk dilakukan masyarakat internasional.
Menurutnya, kedua konsep pembangunan itu akan membawakan peluang untuk mempercepat transformasi ke masyarakat berkelanjutan.
Han juga memaparkan berbagai upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan dalam mewujudkan pembangunan kembali hijau tersebut seperti ‘Green New Deal’ yang dikombinasikan dengan inovasi digital dan deklarasi ‘2050 Republic of Korea Carbon Neutrality Vision.
Menteri Kementerian PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menggarisbawahi bahwa Indonesia terus melakukan upaya untuk mengantisipasi perubahan iklim di tengah situasi sulit selama pandemi Covid-19.
Menteri Suharso juga memperkenalkan beragam kegiatan yang dilakukan di Indonesia terkait P4G seperti peresmian platform nasional Indonesia tahun lalu. Sejumlah kebijakan Indonesia untuk mengurangi emisi karbon pun telah disampaikannya.
Sesi I The P4G Approach: Impact Model and Partnership:
-Kebijakan dan rencana Indonesia dalam pencapaian tujuan SDGs dan perubahan iklim.
-Model program utama dan peluang kerja sama ke depan yang disampaikan oleh Sekretariat P4G.
Duta Besar Bidang Perubahan Iklim Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Yoo Yeon-chul telah mengedepankan tiga hal.
Pertama, kerja sama multilateral adalah hal yang mutlak dalam mengatasi berbagai tantangan global seperti Covid-19 dan perubahan iklim.
Kedua, partisipasi dari sektor swasta dan masyarakat akan sangat diperlukan di samping upaya dari pemerintah.
Ketiga, KTT P4G akan membuka peluang untuk menggenjot Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha(KPBU) secara inovatif.
Sesi II P4G as a delivery mechanism for Climate and SDG Goals:
-Potensi kerja sama P4G antara Belanda dan Indonesia
-Strategi Korea Selatan dalam Netralitas Karbon (Carbon Neutrality)
-Kegiatan sektor swasta terkait P4G di Korea Selatan
Pada sesi kedua, Presiden Green Technology Center (GTS) Korea Selatan Cheong Byung Ki memaparkan sejumlah kebijakan Pemerintah Korea Selatan terkait perubahan iklim antara lain deklarasi ‘2050 Republic of Korea Carbon Neutrality Vision’ dan ‘Green New Deal’.
Selain itu, Cheong memperkenalkan beragam kegiatan yang dilakukan di Korsel terkait P4G.
Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung memaparkan program KPBU antara Korea Selatan dan Indonesia untuk bersama-sama mengantisipasi perubahan iklim.
Dubes Park menyampaikan harapannya agar Korea Selatan dan Indonesia dapat memberikan lebih banyak kontribusi dalam mempercepat pencapaian tujuan ‘2050 Carbon Neutrality’.
Kerja sama kedua negara dengan memanfaatkan teknologi hijau diharapkan dapat diperbanyak di sektor mobilitas, energi, kehutanan dan lain sebagainya.
‘P4G Webinar’ ini dinilai menjadi kesempatan untuk membahas langkah kerja sama kedepan antara pemerintah dan sektor swasta dengan mengetahui perkembangan kegiatan.
P4G dan berbagi informasi mengenai model kerja sama yang sukses.
Lebih lanjut, Korea Selatan dan Indonesia telah sekali lagi memperkokoh kerjasama dalam mengantisipasi perubahan iklim dengan berbagi pengetahuan tentang kebijakan dan pengalaman di masing-masing negara.
Tidak hanya itu, webinar ini dinilai telah membantu meningkatkan perhatian masyarakat Indonesia terhadap P4G Initiative.
Untuk menyukseskan KTT P4G Seoul tahun ini, Kedutaan Besar Republik Korea akan terus menggencarkan kegiatan diplomasi publik terhadap pejabat Pemerintah Indonesia, korps diplomatik, lembaga riset, dan insan media.***
Editor: denkur