Besok Iedul Fitri 1442 H, kebutuhan daging sapi meningkat 1000 persen. Harganya pun naik antara 20-15 persen atau sekitar Rp130 ribu- Rp140 ribu per kilog.
DARA – Lalu, untuk mengantispasi kelangkaan kebutuhan daging sapi, Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi menambah jumlah pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) dari lima ekor menjadi 13 ekor sapi.
Begitu dikatakan Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan, Rabu (12/5/2021).
Memang setiap tahun kebutuhan daging sapi meningkat khususnya jelang hari raya, lanjut Andri Setiawan. Namun, peningkatan tahun ini sangat signifikan.
Jika dilihat dari kebutuhan, konsumsi masyarakat Kota Sukabumi khususnya daging sapi yakni sebanyak 1.463 ton/tahun untuk 351.459 orang masyarakat Kota Sukabumi.
“Bayangkan dengan adanya kenaikan permintaan ini, berarti berapa ton yang dibutuhkan tahun ini,” ujar Andri.
Namun yang jelas, lanjut Andri, semua kebutuhan masyarakat untuk keperluan lebaran bisa terpenuhi. Begitu juga dengan ketersediaan pangan lainya cukup terkendali, sebab jajarannya juga melakukan monitoring ketersediaan, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
“Kita sudah Monitoring ketersediaan pangan, kami lakukan mulai tanggal 7 hingga 11 mei, ke Pasar Tradisional dan Modern,” kata Andri.
Sejauh ini lanjut Andri, kebutuhan pangan pokok dan strategis di pasaran dikategorikan stabil dan terkendali. kenaikan harga yang agak tinggi dinilai masih dalam batas kewajaran.
“Seperti kentang yang harganya naik sekitar 20 persen, dan minyak goreng yang naiknya sekitar 7 persen dari harga sebelumnya,” tuturnya.
Mengenai tingkat keamanan pangan yang beredar di masyarakat, Andri menilai cukup baik. Hal itu dilihat berdasarkan hasil pengujian sampel pangan di Labkesda Kota Sukabumi, semua sampel dinyatakan negatif terhadap bahan tambahan pangan berbahaya.
“Selain aman, semua pangan yang beredar di pasaran layak untuk dikonsumsi,” katanya.***
Editor: denkur