Gempa berskala 6,5 magnitudo mengguncang wilayah Jawa Barat hingga DKI Jakarta, Sabtu (27/4/2024) dini hari. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan bangunan hingga korban luka.
DARA | Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menuturkan, bencana tersebut kembali mengingatkan pemerintah agar selalu berhati-hati dalam memberikan izin bangunan khususnya di zona merah. Pernyataan Bey berkaca pada kasus gempa di Cianjur.
“Kami terus sebagai Pemprov meminta Pemkab Pemkot untuk berhati-hati memberikan izin tempat yang zona merah. di Cianjur, Purwakarta ada tanah bergerak. Intinya keselamatan masyarakat yang utama,” kata Bey, Minggu (28/4/2024).
Bey pun mengapresiasi jajaran pemerintah daerah, BPBD dan Tagana yang sigap dalam merespons gempa tersebut.
“Memang gempanya besar samapi Jakarta juga terasa. tadi di jalan dari Bandung menuju kesini semua nomal, tidak ada bangunan rusak. Terima kasih pak bupati, sekda pak kalak, tanggap daruratnya bagus tagana juga bagus. Kita harus waspada dan tetap ikuti arahan petugas,” tuturnya.
“Kita sudah ada BPBD yang selalu siap siaga dan kita selalu mengingatkan indonesia berada di ring of fire. Jabar dalam rapat kemarin memang dalam 2023 paling banyak, 750 bencana campuran, ada banjir dan sebagainya. kita harus lebih waspada apalagi tanah bergerak Jabar ini banyak sekali,” paparnya.
Karena itu, Bey ingin pengetahuan tentang kebencanaan bisa lebih optimal diajakarkan kepada para pelajar.
“(Kebencanaan) sudah masuk kurikulum SD. ini kita menghadapi, ini kita di tengah ring of fire tidak takut berlebihan, tapi harus waspada. Alhamdulillah sekarang, masyarakat tanggap. tadi ibu ibu bilang bahwa saat ada gempa langsung keluar rumah. nunggu sampai aman, sebelum kembali ke rumah” tuturnya.***
Editor: denkur