“BEYOND OF ERA” Trump, dari Kennedy hingga Palestina

Sabtu, 25 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

PRESIDEN AS Donald Trump, bertindak “lateral”. Di luar dugaan, di luar yang dipikirkan publik. Bahkan, melampaui zaman yang telah “usang”. “Beyond of era”.
Saat Presiden AS ke-35, John Fitzgerald Kennedy (JFK) terbunuh (1963), Donald Trump belum menginjak usia 17.
Begitu juga, saat Calon Presiden (Capres) ke-37, Robert Francis Kennedy (RFK) terbunuh (1968), Trump baru berusia 22 tahun kurang delapan hari.
Donald Trump yang dilantik 20 Januari sebagai Presiden ke-47, berpikir dan bertindak “lateral”. Mengejutkan, dan sesuatu yang tidak mudah untuk dipahami.
Berpikir lateral adalah, berpikir menggunakan banyak perspektif berbeda. Mengeksplorasi banyak pendekatan solusi yang “menantang”. Sebut saja mencari solusi di luar kotak yang tersedia.
Presiden John F. Kennedy terbunuh oleh tembakan jarak jauh. Dari gedung tinggi (22 November 1963), penembak jitu mengakhiri jabatan JFK. Yang mestinya berakhir 20 Januari 1965.
Saat iring-iringan mobilnya melalui gedung Texas School Book Depository. Lee Harvey Oswald, manembak JFK dari lantai enam. Pembunuhan ini menjadi misteri yang tak berkesudahan hingga hari ini.
Misteri yang tak berkesudahan! Saya pernah menonton sebuah film “thriller”, yang sedikit menyerempet ke kisah JFK, “Bonano, The Youngest Godfather II”. Namun, film ini tidak menjelaskan secara gamblang, siapa yang menghabisi JFK?
Hanya digambarkan, Ayahnya JFK. Joseph Patrick Kennedy Sr (Joe Kennedy), punya kedekatan (berniaga) dengan sejumlah kalangan seperti Frank Castello. Dideskripsikan pula, saat JFK menjabat Presiden, posisi Jaksa Agung diisi oleh adik JFK, Robert Francis Kennedy (RFK).
Robert F. Kennedy bertindak sangat keras terhadap perdagangan illegal (minuman keras) selama menjabat Jaksa Agung (1961-1964). Konon, kalangan yang pernah berniaga bersama Joe Patrick Kennedy (Sr), sangat terganggu oleh sepak terjang RFK.
Saya pernah membaca buku “Kennedy’s: Familly & Disaster” (John H. Davis), secara tersirat sang kompatriot memprotes tindakan RFK lewat sang Ayah, Joe Patrick Kennedy.
“Kita pernah bisnis bersama. dan kita membantu naiknya JFK sebagai Presiden. Sekarang Bisnis kita diberangus”.
Cerita JFK berakhir sama dengan RFK. Robert Francis Kennedy (RFK), juga terbunuh. Usai berpidato merayakan kemenangannya, dalam pemilihan pendahuluan (Partai Demokrat) kepresidenan (6 Juni 1968).
Surat kabar harian tertua Inggris (5 Mei 1821), dalam edisi 23 Januari ( kemarin) membuat ‘headlines’ menarik. “Trump Orders Release of Thousand of Classified Files on JFK Assassination”.
“Trump perintahkan rilis ribuan berkas rahasia tentang pembunuhan JFK”. Kira-kira, itulah “translation” yang dimuat oleh surat kabar. Yang terkenal sangat independen, dengan jurnalisme investigatif dan terkenal berani ini.
Presiden Donald Trump, berbeda dengan Presiden-Presiden AS sebelumnya. Pemikiran konvensional yang mudah ditebak, dia tanggalkan. Berpikir lateral adalah komponen dasar dari inovasi
Mengungkit, mengeksplorasi kembali peristiwa lebih dari 50 tahun lalu, di hari ini. Di saat pelaku sejarahnya (sebagian besar), telah tiada. Sangat inovatif dan unik.
Perintah eksekutif Donald Trump untuk menyelidiki (apa dan siapa) rahasia kematian JFK. Telah dia tandatangani Kamis (23/1). Tujuannya adalah mendeklasifikasi catatan federal pembunuhan John F. Kennedy, Robert F. Kennedy, dan juga Marthin Luther.
Harap-harap cemas dunia, menghantui. Cara pandang Presiden Donald Trump dan spektrumnya, akan sangat terasa bagi semua kalangan.
Berpikir lateral, banyaknya “kejutan-kejutan”, dari berbagai sisi yang berkait dengan hubungan Internasional: perdagangan, politik, hubungan diplomatik, Timur Tengah, internal. Tak bisa dihindari.
Terakhir, masyarakat Palestina di Tepi Barat (West Bank) sangat merasakannya. Berpikir “lateral” Trump, membuat 30 kelompok Pemukim ilegal Israel yang mendapat sanksi saat Presiden Joe Biden, kini bebas semaunya. Sanksi dicabut oleh Trump.
Berpikir “lateral” Trump, sejatinya. Akan membuat dunia makin ganjang-ganjing. Palestina (Gaza dan Tepi Barat), perdagangan (dengan China), nuklir (dengan Iran), Ukraina (dengan Rusia), bakal panas.
Kisah John F. Kennedy, Robert F. Kennedy saja yang telah kadaluwarsa, dan usang, “hidup” lagi. Itulah Trump, dengan berpikir “lateral”nya.

Berita Terkait

KALKULASI TRUMP-NETANYAHU Israel-Hamas Makin Pragmatis
KONFIGURASI ARAB Abdullah, El-Sisi, dan “Trump Plan”
KEKERASAN VERBAL Disonansi Israel-Hamas
KONFERENSI LIGA ARAB “A”-historis Israel-Trump, Fatal!
RENCANA TRUMP Dari Beirut, Gaza, Hingga Kabul
KEBERLANJUTAN PERDAMAIAN Di Balik Kemauan Israel-Hamas
PROSPEK GAZA Kernyit Dahi, dan Kukuhnya Hamas
Catatan Dewan Pers : Tentang Tantangan Berat Pers di Masa Mendatang
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 Februari 2025 - 12:37 WIB

KALKULASI TRUMP-NETANYAHU Israel-Hamas Makin Pragmatis

Selasa, 18 Februari 2025 - 15:17 WIB

KONFIGURASI ARAB Abdullah, El-Sisi, dan “Trump Plan”

Minggu, 16 Februari 2025 - 11:31 WIB

KEKERASAN VERBAL Disonansi Israel-Hamas

Selasa, 11 Februari 2025 - 08:58 WIB

KONFERENSI LIGA ARAB “A”-historis Israel-Trump, Fatal!

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:03 WIB

RENCANA TRUMP Dari Beirut, Gaza, Hingga Kabul

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB