Media sosial (medsos) rasanya tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, apalagi di era modern seperti saat ini. Lewat media sosial, Anda bisa terhubung dengan orang-orang yang ada di belahan bumi lain. Dengan kata lain, medsos mendekatkan mereka yang jauh dari pandangan.
DARA – Sayangnya, penggunaan media sosial tidak selamanya bermanfaat. Ada pula sisi buruk yang bisa ditimbulkan, salah satunya gangguan kesehatan mental.
Karena media sosial bisa menjadi pisau bermata dua, sangat penting untuk bisa lebih bijak dalam menggunakannya. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh berbagai manfaat dari kemajuan teknologi dan memiliki kesehatan mental yang baik.
Terdapat beberapa alasan yang mendasari mengapa media sosial bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mental, yaitu:
1. Penurunan Rasa Percaya Diri
Dampak media sosial terhadap kesehatan mental berkaitan dengan rasa percaya diri. Bagaimana keduanya saling berhubungan?
Dengan memiliki media sosial, Anda jadi berkomitmen untuk “berteman” dengan siapa saja yang diinginkan. Ketika teman medsos Anda mengunggah foto tentang kehidupan mewahnya, bukan tidak mungkin Anda akan merasa insecure atau tidak percaya diri.
2. Menimbulkan Rasa Iri Hati
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen mengatakan, banyak pengguna media sosial yang mengalami “Facebook envy” atau “kecemburuan Facebook”.
Studi mengatakan bahwa keadaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kecemburuan sosial dan penurunan rasa percaya diri, yang akhirnya bisa berujung pada depresi.
3. Keretakan Hubungan dengan Orang Terdekat
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan bantuan nyata dari orang lain. Namun, hal tersebut menjadi sangat sulit untuk diwujudkan jika Anda hanya terpaku pada layar persegi panjang, yang hanya memuat “teman-teman” dari dunia maya.
Coba bayangkan, ketika Anda hanya terpaku pada media sosial dan dunia maya sampai melupakan segala yang ada di kehidupan nyata, bukan tidak mungkin suatu saat Anda akan tersadar Anda sebenarnya “sendirian”.
Hal tersebut bisa saja terjadi jika Anda tidak melakukan interaksi dengan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan dunia nyata.
Lebih dari itu, menurut studi yang dilakukan University of Michigan, dampak negatif penggunaan media sosial yang terlalu sering menyebabkan kecenderungan munculnya perasaan sedih.
Pada penelitian tersebut, tim peneliti mengatakan bahwa penggunaan Facebook tanpa kenal waktu hanya akan membuat kebahagiaan sesaat dan sedikit rasa puas dalam menjalani hidup.
Terjadinya hal tersebut dihubungkan dengan persepsi tentang isolasi sosial akibat penggunaan media sosial Facebook.
4. Mengganggu Tidur
Hobi menghabiskan sebagian besar waktu Anda untuk scrolling lini masa media sosial? Awas, gangguan tidur menanti Anda!
Dampak ini bisa terjadi lantaran ponsel pintar yang Anda genggam selagi berselancar di media sosial memancarkan cahaya biru. Menurut Harvard Medical School, cahaya biru ini bisa menurunkan kadar melatonin alias hormon pengatur tidur.
Pada tahap lanjut, kekurangan waktu tidur bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Dua di antaranya, yaitu gangguan kecemasan dan depresi.
5. Merasa Dituntut Harus Sempurna
Yang ditampilkan di media sosial bisa saja terlihat sempurna tanpa ada cela sedikitpun. Namun, bisa saja dalam kehidupan nyata ada masalah yang dihadapi, tetapi tidak diekspos ke dalam medsos.
Media sosial seakan menuntut kita untuk terus memiliki kehidupan sempurna. Pada akhirnya, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental Anda.
Setelah tahu bahwa media sosial berpotensi besar menyebabkan masalah kesehatan mental, Anda dianjurkan untuk membatasi penggunaannya. Batas aman penggunaan media sosial dalam sehari adalah tidak lebih dari dua jam.
Gunakanlah media sosial secara bijak. Dengan demikian, Anda tidak akan terseret ke dalam “sisi gelap” media sosial yang dapat berujung pada gangguan kesehatan mental.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di klidokter dengan judul: Dampak Media Sosial pada Kesehatan Mental yang ditulis oleh dr Valda Garcia.
Editor: denkur