Bikin Haru… Inilah Kisah Dedi Mulyadi yang tak Banyak Orang Tahu

Rabu, 27 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dedi Mulyadi (Foto: screenshot youtube Deddy Corbuzier)

Dedi Mulyadi (Foto: screenshot youtube Deddy Corbuzier)

Geten berbagi rezeki kepada orang yang membutuhkan, Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Dedi Mulyadi, menceritakan masa kecilnya yang membuat dirinya mampu bertahan dan sangat mengidolakan sosok sang ibunda.


DARA – Dedi kecil ingin punya sepeda roda tiga. Namun orangtuanya tak punya uang untuk membelinya.

Ketika dikhitan, ia punya uang dari panyecep. Dedi kecil pun kepikiran untuk membeli sepeda yang diidam-idamkannya itu.

Namun, lagi-lagi keinginnya harus tertunda, sebab uang itu malah dibelikan emas setengah gram oleh ibunya.

“Ibu saya bawa saya kepasar, di pasar ibu saya belikan saya emas setengah gram ketika itu saya marah dong. Saya pengen sepeda malah dibelikan emas, dan saya ngamuk, belanjaan ibu saya tendangin, merica saya tendangin, tapi ibu saya masih teguh dengan pendiriannya”.

Begitulah cerita Dedi Mulyadi kepada Deddy Corbuzier di podcast youtube chanel Deddy Corbuzier, Rabu (27/1/2021).

Saat kelas 1 SD, Dedi ingin sekali memiliki domba dan mengembala doma. Saat itu ia tak memiliki uang dan sang ibunda berinisiatif untuk menjual emas yang ada di jari manis Dedi.

“Cincin saya itu laku Rp8000, dan akhirnya bisa beli domba dengan harga Rp7500, sisanya dibikin kandang. Dari situ saya menjadi pengembala, jumlah domba saya berkembang terus dan ibu saya yang menemanin saya setiap hari,” ujarnya.

Saat menemani dirinya, Dedi mengatakan bahwa saat musim hujan seperti sekarang, sang ibu sering mendapatkan jamur yang bisa dibawa pulang untuk dimasak sebagai lauk di rumah. Bukan hanya itu, terkadang mencari belalang untuk dimasak untuk bekal makan esok harinya.

Dengan mata yang berkaca-kaca Dedi bercerita bahwa ibunya merupakan sosok ibu yang tak ingin menyusahkan ayahnya. Ketika tidak memiliki uang yang cukup, sang ibu menjual antingnya untuk membeli beras karena gaji sang ayah hanya cukup untuk tiga hari.

“Ibu saya unik, ketika anak-anaknya makan ibu saya selalu melihat kami anak-anaknya dari sudut. Ketika saya tanya umi udah makan, beliau menjawab udah makan aja jangan mikirin umi,” ungkap Dedi.

Kebiasaan menahan lapar yang dilakukan oleh sang ibunda, mengakibatkan sang ibu kehilangan daya ingatnya. Hal itu baru diketahui oleh Dedi Mulyadi ketika dirinya menjadi Wakil Bupati Purwakarta.

“Saya baru tahu dari dokter, ternyata ibu saya kehilangan daya ingatnya karena sering menahan lapar. Akibatnya sering menahan lapar, ibu saya tidak tidur. Beliau membereskan kamar anaknya, membereskan rumah, menyiapkan makanan anak-anaknya,” kata Dedi dengan nada berat.

Dengan kisah perjuangan sang ibu, dengan tegas Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa ibunya adalah guru ekonomi terbaik di dunia. Hal itu karena tanpa adanya pendapatan yang pasti setiap bulannya, kesembilan anaknya bisa sekolah dan tanpa ada satu jengkal tanah yang dijual.***

Editor: denkur

Berita Terkait

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama
Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 02:47 WIB

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama

Sabtu, 19 April 2025 - 05:03 WIB

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Berita Terbaru