Bikin Kaget Anggota Dewan, Terungkap Kabupaten Bandung Ternyata Kekurangan Ribuan Guru SD dan SMP

Sabtu, 30 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belasan guru honorer saat dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung (Foto: Verawati/dara.co.id)

Belasan guru honorer saat dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung (Foto: Verawati/dara.co.id)

Hingga tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Bandung kekurangan ribuan tenaga pendidik alias guru baik untuk tingkat sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP).


DARA – Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Sumirat mengaku terkejut dengan jumlah kekurangan guru di Kabupaten Bandung, yang mencapai angka 7.221 untuk guru SD dan 1.139 untuk guru pendidikan agama.

Jumlah tersebut belum mencangkup kekurangan guru ditingkat SMP.

Yayat mengatakan dari Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sudah mengusulkan perekrutan tenaga kerja kesehatan dan guru sebanyak 1.780 orang. Itu berdasarkan program satu juta guru yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Kami akan mengawal dan melakukan koordinasi ke komisi X DPR RI, termasuk juga ke kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi untuk mengatasi masalah kekurangan guru ini. Minimal dari usulan 1.780 ini, ya jangan banyak dikurangi,” ujar Yayat di Soreang, Jumat kemarin (29/1/2021).

Yayat juga meminta pihak terkait bisa mengakomodir guru yang termasuk dalam K2, agar bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kata Yayat, ada sekitar 600 orang. Beberapa kendala yang menyebabkan K2 ini tidak bisa mengikuti seleksi PPPK adalah persyaratan jenjang pendidikan yang tidak terpenuhi. Artinya, masih ada K2 yang belum mengenyam pendidikan perguruan tinggi tingkat strata 1.

“Ini juga akan dipertimbangkan untuk difasilitasi oleh Pemerintah Daerah untuk bisa mendapatkan pendidikan S1, misalnya dalam bentuk beasiswa,” imbuhnya.

Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, masa depan bangsa itu tergantung dari pada kualitas pendidikan. Jadi bangsa yang besar dan kuat adalah yang memiliki pendidikan yang bagus.

“Bagaimana kesejahteraan dari guru ini diperhatikan. Jadi kami minta pada pemerintah pusat supaya segera memikirkan, bagaimana mengangkat para guru honorer ini sesuai dengan peraturan perundangan-undangan,” ujar Yayat.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
FGD KKRA RA Menuju Lembaga Pendidikan yang Profesional
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Jumat, 15 November 2024 - 12:49 WIB

Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda

Berita Terbaru

JABAR

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 Nov 2024 - 16:48 WIB