Tugas Malaikat Izrail adalah mencabut nyawa manusia sesuai dengan ketentuan Allah. Ada satu kisah yang menggambarkan bagaimana malaikat maut menangis dan juga tertawa saat ia mencabut nyawa manusia.
DARA – Malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah yang taat, senantiasa menjalankan tugas dengan baik, sebagaimana dijelaskan Alquran dalam ayat:
“…tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS at-Tahrim: 6)
Dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Jumat (11/6/2021), dalam kitab Tadzkirah karangan Imam al Qurthubi seorang ahli tafsir terkemuka di kalangan Ahlussunnah wal Jamaah menjelaskan, salah satu kisah rahasia Allah SWT tentang ajal, yang telah membuat Izrail sang malaikat maut menangis dan tertawa saat akan mencabut nyawa.
Dalam kisah tersebut terdapat dialog Allah SWT bertanya kepada malaikat maut: “Apakah kamu pernah menangis ketika kamu mencabut nyawa anak cucu Adam?”
Maka Malaikat pun menjawab: “Aku pernah tertawa, pernah juga menangis, dan pernah juga terkejut dan kaget.”
“Apa yang membuatmu tertawa?”
“Ketika aku bersiap-siap untuk mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu, ‘Buatlah sepatu sebaik mungkin supaya bisa dipakai selama setahun’,”.
“Aku tertawa karena belum sempat orang tersebut memakai sepatu dia sudah kucabut nyawanya.”
Allah SWT, lalu bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?”
Maka malaikat menjawab: “Aku menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di tengah padang pasir yang tandus, dan hendak melahirkan. Maka aku menunggunya sampai bayinya lahir di gurun tersebut. Lantas kucabut nyawa wanita itu sambil menangis karena mendengar tangisan bayi tersebut karena tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu.”
“Lalu apa yang membuatmu terkejut dan kaget?”
Malaikat pun menjawab: “Aku terkejut dan kaget saat hendak mencabut nyawa salah seorang ulama Engkau. Aku melihat cahaya terang benderang keluar dari kamarnya. Setiap kali aku mendekatinya cahaya tersebut semakin menyilaukanku seolah ingin mengusirku. Kemudian kucabutlah nyawanya beserta cahaya tersebut.”
“Aku tidak tahu, ya Allah.”
“Sesungguhnya lelaki itu adalah bayi dari ibu yang kau cabut nyawanya di tengah gurun pasir gersang itu. Akulah yang menjaganya dan tidak membiarkannya sendirian.”
Semoga kisah ini bermanfaat dan dapat menginspirasi kita semua. Wallahua’lam bisshawab.***
Editor: denkur | Sumber: galamedianews.com