BIN dan Ormas Islam Harus Satu Persepsi tentang Faham Radikalisme

Sabtu, 24 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia, Muhammad Siddiq.(Foto:youtube/galamedianews.com)

Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia, Muhammad Siddiq.(Foto:youtube/galamedianews.com)

DARA| JAKARTA – Ketua Umum Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Muhammad Siddiq mengimbau, Badan Intelejen Indonesia (BIN) dengan ormas Islam menyamakan persepsi dan definisi apa itu paham radikalisme, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di antara umat Islam.
“Jangan sampai yang disampaikan adalah dakwah Islam, tapi yang ditangkap oleh BIN malah menyebarkan radikalisme di masjid,” kata Siddiq kepada wartawan, seperti dilansir republika.co.id, Sabtu (24/11/2018).
Kesalahan pemahaman soal paham radikal, menurut Siddiq sangat mungkin terjadi, sebab tidak semua petugas atau aparat di BIN memahami Islam secara utuh. Terlebih jika definisi radikalisme diambil dari penafsiran dari luar atau non-Muslim yang tidak paham agama Islam.

“Islam itu pesannya universal, tak sekadar menyuruh shalat dan puasa saja. Banyak aspek kehidupan lain yang harus dipahami secara menyeluruh dari ajaran Islam, termasuk aspek politik dan pemerintahan,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini tidak ada kesepakatan antara semua ormas Islam, seperti apa sebenarnya radikalisme untuk di Indonesia. Akibatnya yang terjadi pengelompokan radikal atau tidak hanya sepihak saja.
Terkait data 41 masjid yang diklaim BIN sudah terpapar radikal, DDII berharap BIN bisa mengungkapkan masjid mana saja yang dianggap telah berpaham radikal tersebut. Tujuannya agar umat Islam bersama ormas-ormas Islam juga bisa melakukan pembinaan.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini
Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik
PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri
Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan
Operasi Ketupat 2025 Hari ke-12: Volume Kendaraan Meningkat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Beberapa Titik
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 02:40 WIB

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan

Selasa, 8 April 2025 - 12:38 WIB

156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini

Selasa, 8 April 2025 - 12:28 WIB

Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Senin, 7 April 2025 - 12:30 WIB

Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memonitor kondisi lalu lintas di sejumlah titik berpotensi macet lewat konferensi video bersama petugas Dinas Perhubungan Jabar yang tersebar di lapangan. (Foto: biro adpim jabar)

HEADLINE

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Rabu, 9 Apr 2025 - 11:29 WIB