Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Nina Setiana, merasa dirugikan dengan sebuah pemberitaan di media online yang akhirnya viral di media sosial Facebook.
DARA | BANDUNG – Dalam pemberitaan tersebut tercantum foto jika dirinya dan stafnya berfoto bersama calon bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina. Ia menganggap bahwa pemberitaan tersebut sudah masuk ke dalam ranah fitnah.
“Foto itu bukan foto baru. Tapi foto lama saat Ibu Nia masih menjadi Ketua PKK Kabupaten Bandung. Saya difitnah,” kata Nina saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/11/2020).
Menurutnya, foto tersebut diambil 4 Maret 2019. Saat itu, Dinsos Kabupaten Bandung bersama Ketua PKK Kabupaten Bandung tengah mengunjungi lokasi yang terdampak bencana tepatnya di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Nina menambahkan, kunjungan tersebut dalam rangka memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana., sehingga ia menampik jika foto yang digunakan dalam pemberitaan tersebut adalah foto terbaru.
“Saya ini kan ASN. Saya tahu kode etik dan koridornya. Jadi saya tidak mungkin melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Sangat disayangkan saja yang membuat berita tidak cek dan ricek dulu,” ujarnya.
Nina meminta agar masyarakat Kabupaten Bandung lebih jeli dan peka lagi terhadap berita-berita yang diduga tidak benar sumbernya, sebab di musim politik seperti ini biasanya memang banyak beredar berita-berita hoaks.
“Saya harap semua cek dulu benar atau tidaknya berita seperti itu. Tentu berita hoaks ini sangat merugikan banyak pihak, termasuk kali ini saya yang tidak tahu menahu atau tidak terlibat dalam politik praktis ikut terseret-seret. Padahal jelas status saya ASN dan mengharuskan netral,” ujarnya..
Selain itu, Nina juga mengimbau masyarakat Kabupaten Bandung waspada dengan nomor telepon lamanya., sebab nomor telepon lamanya sudah dibajak orang tidak bertanggung jawab.
“Nomor telepon saya dan nomor whatsApp saya juga dibajak. Fotonya juga gambar salah satu paslon. dan sering membuat status-status Pilkada. Saya tegaskan itu bukan saya. Nomor saya sudah ganti,” ujarnya.
Jika ada masyarakat Kabupaten Bandung yang menyimpan nomor telepon lamanya, ia minta agar segera dihapus. Ia pun meminta agar masyarakat juga melapor jika nomor lamanya digunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
“Saya juga sudah pasang kok selebaran-selebaran soal nomor telepon saya dibajak,” kata Nina.***
Editor: denkur