BMKG Diskusi Manajemen Sistem Peringatan Dini Penanggulangan Bencana

Senin, 14 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Diskusi. Foto: BMKG

Suasana Diskusi. Foto: BMKG

DARA | JAKARTA – Deputi Bidang Meteorologi BMKG menggelar Diskusi Manajemen Early Warning System Penanggulangan Bencana Alam di Gedung Manggala Wana Bakti Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, menjelang akhir pekan kemarin. Diskusi digelar sebagai upaya  meningkatkan manajemen early warning system terhadap bencana yang terjadi saat ini di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, RM Prabowo MSc, memaparkan, BMKG mendukung adanya Manajemen Early Warning System Penanggulangan Bencana Alam. Salah satu bentuk dukungannya, selama ini BMKG terus memberikan update informasi perkembangan kondisi cuaca 2018/2019 untuk mengantisipasi bencana yang akan datang.

“Secara khusus untuk wilayah Indonesia yang akan memasuki pergantian musim hujan ke musim kering,” katanya.

Sementara bentuk dukungan dari BNPB terhadap kegiatan ini, pihaknya akan membangun lingkup konsep MHEWS (Multi Hazard Early Warning System) yang mencakup konsep dalam mendeteksi, menganalisis, diseminasi, serta kesigapan masyarakat. Rencana induk MHEWS akan memasukan kementerian/lembaga stakeholder yang berperan dalam penanggulangan bencana.

Tak ketinggalan BPPT hadir dengan inovasi teknologi instrumentasi kebencanaan yang dimilikinya untuk mendukung memberikan peringatan dini kepada wilayah yang rentan terjadinya bencana seperti alat LEWS, Pilot Plant EQ Ready Building, FEWS, dan Sistem Peringata Dini KARHUTLA.

Dari kegiatan ini diharapkan para stakeholder terkait dapat bekerja sama dan saling memberikan dukungan dalam memanajemen sistem peringatan dini penanggulangan bencana di Indonesia. Hadir dalam kegiatan itu, Menteri KLHK, Dr Siti Nurbaya Abubakar; Sekretaris Utama BNPB, Ir Dodi Ruswandi MSCE, dan Direktur Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT, Eko Widi Santoso Msi.***

 

Berita Terkait

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Maret 2025 - 09:53 WIB

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 12:48 WIB

TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:43 WIB

Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB