Zona gempa di selatan Pulau Jawa saat ini cukup aktif, khususnya di wilayah Pacitan, Sukabumi, dan Lebak. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa bumi.
DARA | BANDUNG – Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono mengatakan, hal itu disebabkan terjadinya gempa akhir-akhir ini di wilayah tersebut. Salah satunya gempa tektonik yang mengguncang wilayah selatan Pacitan pada 22 Juni 2020 bermagnito 5,0 pukul 02.33 WIB dini hari.
“Zona gempa di selatan Pulau Jawa khususnya di selatan Pacitan, Sukabumi, dan Lebak cukup aktif. Hal ini tampak dari seringnya wilayah tersebut terjadi gempa akhir-akhir ini,” kata Daryono dalam keterangan persnya, seperti dilansir dari galamedianews.com, Rabu (24/6/2020).
Ia menyebutkan, gempa itu memiliki kedalaman menengah dan memiliki spektrum guncangan yang luas serta mampu memberikan efek getaran ke wilayah yang sangat jauh dari pusat gempa, sebab guncangan gempa sempat mengarah ke timur mencakup wilayah Pacitan, Wonogiri, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo, Tulungagung sampai ke Malang dan Karangates.
Selain itu guncangan gempa juga mengarah ke barat yaitu di Klaten, Sukoharjo, Yogyakarta, Bantul, Maguwoharjo, Sleman, Purworejo, Banjarnegara sampai Purwokerto.
“Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak bulan Mei 2020 menunjukkan bahwa di wilayah selatan Pacitan terdapat cluster aktivitas gempa yang lebih aktif daripada wilayah sekitarnya. Artinya, di wilayah ini memang terjadi peningkatan aktivitas kegempaan,” jelas Daryono.
Selain itu, aktivitas gempa signifikan dengan magnitudo di atas M 5,0 selama periode bulan Maret hingga Mei 2020 menurut BMKG juga menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan.***
Editor: denkur