DARA | SUKABUMI — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jabar, untuk waspada terhadap potensi kemungkinan longsoran susulan, menyusul masih tingginya intensitas curah hujan di wilayah tersebut.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sebaiknya masyarakat tetap waspada dan menjauhi daerah-daerah yang rawan longsor. “Terlebih daerah ini memiliki kemiringan lereng yang terjal, dan tersusun oleh tanah gembur”, katanya, di Cisolok, Sukabumi, jelang akhir pekan kemarin.
Hadir bersama Dwikorita, Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani.
PVMBG telah memetapkan wilayah rentan longsor.Dalam peta tersebut, wilayah ini (Cisolok-red) termasuk zona menengah dan tinggi untuk pergerakan tanah.
Artinya, di daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, yaitu hujan dengn intensitas lebat atau hujan dengan durasi yg panjang selama beberapa jam ataupun beberapa hari. “Air hujan yg meresap ke dalam lereng, mengakibatkan peningkatan tekanan air tanah sebagai daya dorong longsor,” ujar dia.
Sementara BMKG, laanjutnya, bertugas memberikan peringatan dini terkait informasi curah hujan dan cuaca ekstrim kepada BPBD setempat. Dengan demikian diharapkan pemerintah daerah dapat lebih tanggap dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayahnya.
Dwikorita juga menghimbau agar daerah rawan longsor tidak dijadikan area pemukiman warga. Namun sebaliknya agar dijadikan kawasan lindung.
Menurut dia,relokasi menjadi pilihan tepat bagi warga setempat agar kejadian tersebut tidak lagi terulang.
Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala PVMBG Kasbani melalukan penanaman tanaman vetifer (akar wangi). Tanaman tersebut bermanfaat untuk memperlambat dan menyebarkan limpasan air, mengurangi erosi tanah, dan menguatkan daya ikat tanah pada lereng agar lebih stabil.
Selain itu, tanaman-tanaman yang berakar tunggang dapat pula berperan sebagai angkor penguat alamiah pada lereng tanah. Namun perlu dihindari pencetakan sawah beririgasi atau kolam/empang pada atau di atas lereng yang rawan longsor.
“Karena dapat meresapkan air ke dalam tanah yg mengakibatkan tekanan air meningkat dan mendorong butiran-butiran tanah bergerak longsor,” katanya.***
Sumber: Humas BMKG
Foto: Humas BMKG