Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, gencar melakukan langkah antisipasi dalam upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
DARA | SUKABUMI – Hal itu dilakukan seiring dengan percepatan pembangunan yang semakin pesat saat ini. Tentunya menjadi bidikan bagi para pelaku untuk mengedarkan dan menyalahgunakan barang haram tersebut.
Bebagai inovasi dilakukan BNN, di antaranya dengan menggencarkan program Nasional Desa maupun Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) dan memperkuat penggiat antinarkoba di lingkungan masyarakat.
“Ada juga taman tematik antinarkoba, ini juga sebuah inovasi yang dijadikan destinasi dan edukasi antinarkoba,” kata Kepala BNN Kabupaten Sukabumi, AKBP Deni Yus Danial usai acara sosialisasi Desa dan Kelurahan Bersinar di salah satu Hotel di Jalan Bhayangkaram, Kota Sukabumi, Rabu (4/3/2020).
Tentunya kata Deni, sangat efektif dalam upaya pencegahan peredaran narkoba saat ini. Lantaran, Sukabumi pernah tercatat sebagai daerah urutan pertama di Jawa Barat dalam peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.
“Setelah gencar melalui berbagai program, salah satunya Desa/Kelurahan bersinar, urutan Sukabumi jadi menurun berdasarkan indikator,” sebutnya.
Program lain yang sedang gencar dilakukan BNN Kabupaten Sukabumi, yaitu gerakan anti narkoba Jumat bersinar. Program tersebut merupakan inovasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Materinya mengenai antinarkoba, dalam khutbah Jumat pada pekan ketiga setiap bulannya. Edarannya sudah disebar MUI ke setiap Masjid di Sukabumi. Jadi, program ini kami berkolaborasi dengan MUI,” terangnya.
Dalam hal ini, BNN Kabupaten Sukabumi tidak menentukan titik rawan satu daerah saja. Dengan program ini, semua daerah dilakukan pengawasan.
“Bukan semua daerah dalam artian rawan peredaran atau penyalahgunaan narkoba. Justru, dengan program ini semua daerah dengan mudah bisa diawasi. Intinya, semua harus bersinergi dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.***
Editor: Muhammad Zein